Cek Fakta: Kembali Beredar Video Pria Pecahkan Telur Palsu dari KJP, Berikut Faktanya

4 Mei 2020, 20:15 WIB
Sebuah unggahan video lama kembali diedarkan seorang pengguna media sosial, kali ini dengan mengaitkan etnis Tionghoa sebagai kambing hitamnya /Turn Back Hoax/MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pria memecahkan telur dan menyatakan bahwa telur tersebut palsu. Video itu diunggah oleh seorang pengguna Facebook dengan nama pengguna Dorsil pada 5 April lalu.

Secara detail, terdapat narasi yang menyertai video tersebut mengimbau orang yang suka makan telur untuk berhati-hati. 

Berikut ini narasi lengkap yang mengaitkan dengan etnis Tionghoa sebagai kambing hitamnya.

Baca Juga: Tiongkok Kini Dituduh Tutupi Data Keparahan Covid-19 di Negaranya untuk Timbun Alat Medis

Hati'' yg suka mkn tlr. Orang cina bunuh orang tuh plan tapi pasti... yg mau brbagi info silahkan..” demikian bunyi narasi yang menyertai unggahan video itu.

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mafindo, didapatkan perbedaan fakta dengan apa yang dituliskan dalam video tersebut.

Diketahui, lansiran dari salah satu berita nasional menerangkan bahwa video yang dibagikan tersebut pernah muncul pada 2018 dan sudah diklarifikasi.

Baca Juga: Terkena Dampak Longsor, Makam di TPU Cikutra Tergerus dan Sebagian Mayat Hanyut ke Sungai

Dalam video berdurasi dua menit itu, terlihat Syahroni B Daud (49) menerangkan kalau telur yang didapat anaknya dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah palsu.

Bahkan, Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Asep Safrudin menyatakan video telur palsu itu tidak benar. Terlebih, ini sudah dikonfirmasi dengan Dinas Peternakan dan Food Station. Sehingga, telur itu layak untuk dikonsumsi masyarakat

Namun demikian, polisi tetap melakukan penelusuran terhadap telur palsu yang dijadikan contoh oleh Syahroni dalam video. Polisi menemukan bahwa telur itu adalah mainan dan bukan untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Jelang PSBB se-Jawa Barat, Pemkab Tasikmalaya Siapkan Pola PSBB Terbatas di 17 Kecamatan

Adapun, kasus pada video tersebut sudah selesai dengan permohonan maaf Syahroni. Dilansir dari salah satu berita nasional, Syahroni menjelaskan dirinya mendapatkan isu tersebut dari grup WhatsApp.

Dengan demikian, konten yang dibagikan akun Facebook Dorsil dapat dipastikan salah. Untuk itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler