Mengenal Sejarah Masjid Qiblatain dan Awal Mula Berubahnya Arah Kiblat

- 29 Mei 2024, 12:15 WIB
Masjid Qiblatain.
Masjid Qiblatain. /ANTARA/MCH 2024

PR TASIKMALAYA - Di antara sekian banyak masjid yang ada di kota suci Madinah, Masjid Qiblatain menjadi salah satu tempat ziarah yang wajib dikunjungi baik bagi jamaah haji maupun umrah.

Masjid Qiblatain merupakan salah satu masjid terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Masjid yang awalnya bernama Masjid Banisarama ini terletak sekitar 7 km timur laut Masjid Nabawi dan sudah berdiri dengan baik.

Dinamakan Masjid Bani Salama karena dibangun di bekas rumah Bani Salama, sahabat Nabi. Sementara Qiblatain artinya dua arah.

Di masjid inilah Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah SWT untuk mengubah arah kiblat dari Masjidir al-Aqsa di Bait-ul-Maqdis (Palestina) ke Ka'bah di Masjidir Haram.

Bahkan, mihrab (penunjuk arah kiblat) Masjid Al Aqsa di Masjid Qiblatain masih terlihat kokoh dan dapat dilihat oleh para jamaah.

Melasnir laman ANTARA, masjid ini dibangun oleh Sawad bin Ghanam bin Qab pada tahun ke-2 penanggalan Hijriah.

Baca Juga: Masjid Lautze 2 Bandung, Wujud Toleransi dan Keragaman di Kota Bandung

PPIH Konsultan Sholat Dakhel Madinah Aswadi mengatakan, perubahan arah kiblat diyakini terjadi pada bulan Syakban yang disaksikan Nabi Muhammad SAW. Pimpin sholat dzuhur.

Ketika dia shalat dua rakaat, datanglah wahyu yang memerintahkan dia untuk mengubah arah kiblat. Oleh karena itu, Nabi segera mengubah arah kiblat.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah