Selain Microsoft, Perusahaan Konglomerat ini Juga Bermminat untuk Membeli TikTok

- 7 September 2020, 09:58 WIB
TikTok.*
TikTok.* /

PR TASIKMAALYA - Selain Microsoft, SoftBank Group Corp kini sedang mengumpulkan sekelompok penawar untuk aset TikTok India. Bahkan mereka secara aktif mencari mitra lokal.

Selama sebulan terakhir, konglomerat Jepang, yang memiliki saham di induk TikTok di Tiongkok, ByteDance Ltd., telah mengadakan pembicaraan dengan kepala Reliance Jio Infocomm Ltd. India dan Bharti Airtel Ltd.

Sementara yang gagal dilakukan sejak itu, SoftBank kini masih maju untuk melakukan penawaran.

Baca Juga: Sebut Ucapan Puan Tak Singgung Warga Sumbar, Pakar: Ada Pihak yang Menggiring ke Politik Identitas

Perwakilan SoftBank, ByteDance, Reliance dan Bharti Airtel menolak berkomentar.

TikTok sedang mempertimbangkan untuk menjual operasinya di beberapa negara setelah pemerintah daerah menutup aplikasi tersebut, dengan alasan kekhawatiran bahwa data pengguna yang sensitif berpindah ke tangan negara Tiongkok.

India telah mengambil sikap yang sangat keras, melarang 59 layanan internet terbesar di Tiongkok pada Juli, termasuk TikTok.

Baca Juga: 'Di Rumah Aja' Jadi Dugaan Alasan Reza Artamevia Pakai Narkoba, Pihak Polisi Masih Perdalam Motif

Tindakan itu dilakukan kurang dari sebulan setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan perbatasan di tengah meningkatnya nasionalisme yang dipicu oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Sementara itu, SoftBank hampir pasti membutuhkan mitra lokal untuk membuat kesepakatan yang akan mendapatkan persetujuan pemerintah.

Sebelum pelarangan, India adalah salah satu pasar terbesar TikTok, dengan lebih dari 200 juta pengguna.

Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengancam akan melarang TikTok dan kemudian memerintahkan ByteDance untuk menjual asetnya di negara tersebut karena masalah keamanan nasional.

Baca Juga: PKS Dituduh Jadi Provokator di Sumbar oleh PDIP, DPW PKS: Bicaralah Sesuai Fakta dan Realita

Meskipun hanya memegang sebagian kecil saham di ByteDance, SoftBank telah memainkan peran yang sangat aktif dalam negosiasi.

Di AS, perusahaan Jepang membawa Walmart Inc. sebagai investor utama dalam kelompok penawar yang juga termasuk induk Google Alphabet Inc.

Tetapi konsorsium itu berantakan setelah pemerintahan Trump bersikeras sebuah perusahaan teknologi AS memimpin investasi.

Google mengatakan tidak lagi tertarik, sementara Walmart bergabung dengan tawaran yang dipimpin oleh Microsoft Corp. Tidak jelas grup mana yang saat ini bekerja dengan SoftBank di negara tersebut.

Baca Juga: Hubungan Kedua Negara Semakin Menegang, Turki: Perang dengan Yunani Tinggal Menunggu Waktu Saja

Centricus Asset Management Ltd., yang juga sering menjadi penasihat SoftBank, bekerja sama dengan Triller Inc. dalam tawaran untuk operasi TikTok di AS dan beberapa negara lain sebesar $ 20 miliar.

Pendiri SoftBank, Masayoshi Son, memiliki sejarah panjang dalam berinvestasi di India dan jaringan koneksi bisnis lokal yang dalam.

Startup lokal yang didukung oleh Son termasuk penyedia e-commerce Snapdeal.com, layanan ride-hailing Ola Cabs, dan aplikasi pemesanan hotel Oyo Rooms.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x