Perusahaan Facebook Dinilai Abaikan Bias Rasial, Mantan Staf: Mereka Gagal dan Lukai Banyak Orang

- 26 Juli 2020, 10:00 WIB
Logo facebook / Reutters
Logo facebook / Reutters /

Diduga mereka melakukan hal itu untuk menghindari pembahasan dengan rekan-rekan mereka tentang kekurangan dalam sistem itu.

Lebih dari enam karyawan saat ini dan mantan karyawan mengonfirmasi bahwa perusahaan telah mengabaikan bukti bias ras yang muncul.

Menampik hal itu, Wakil Presiden Facebook untuk pertumbuhan dan analisis Alex Schultz mengatakan kepada NBC bahwa perusahaan itu tidak 'mengabaikan penelitian'.

"Dalam kasus khusus ini, kami telah menetapkan standar tambahan untuk memastikan kami mendekati pekerjaan menganalisis bias dengan cara yang ketat dan etis," kata Shultz kepada The Hill dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tak Kenal Takut, Nenek 82 Tahun asal Jepang Nekat Tangkis Seekor Beruang Hitam

"Akan ada orang yang kesal dengan kecepatan kita mengambil tindakan," tambah Schultz, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Mail.

Menurut The Hill, Schultz menambahkan bahwa perusahaan telah meningkatkan investasi dalam memahami kebencian dan bias dalam algoritma mereka. Dia tidak mengatakan berapa investasinya.

Sementara Juru bicara Facebook Carolyn Glanville mengatakan bahwa mereka secara aktif menyelidiki bagaimana mengukur dan menganalisis produk internet terkait ras dan garis etnis secara bertanggung jawab dan dalam kemitraan dengan perusahaan lain.

Baca Juga: Usai Berbagai Dugaan, Polisi Ungkap Soal Penyakit HIV Dalam Kasus Tewasnya Yodi Prabowo

CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam hal ini menjadi target kebencian di platform Facebook.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x