PR TASIKMALAYA - Mantan karyawan Facebook menuduh perusahaan raksasa teknologi Facebook mengabaikan penelitian bias ras pada pertengahan 2019.
Hal itu berkaitan dengan sistem penghapusan otomatis Instagram, dan pihak perusahaan mengatakan kepada karyawan untuk merahasiakan temuan itu.
Pada pertengahan 2019, para peneliti untuk Instagram milik Facebook melakukan sebuah penelitian.
Baca Juga: Klaim Kucingnya Unik dan Berbeda, Mertua Raffi Ahmad Berani Menggantinya dengan Mobil Uya Kuya
Dan mereka menemukan bahwa akun milik orang kulit hitam 50 persen lebih mungkin dinonaktifkan akunnya oleh sistem moderasi baru daripada orang kulit putih.
Sistem baru, yang dirancang untuk menghapus akun bermasalah dan intimidasi, diperkenalkan ke aplikasi berbagi foto itu pada tahun 2019.
Laporan ini datang dari dua staf di perusahaan Facebook yang salah satunya kini sudah berhenti bekerja.
Setelah membawa keluhan kepada atasan mereka, karyawan diperintahkan untuk berhenti meneliti bias rasial dalam sistem tersebut.
Baca Juga: Masih Percayai Anaknya Meninggal Karena Dibunuh, Ibu dari Editor Metro TV Ungkap Semua Kejanggalan