Dilengkapi dengan 6.5 Creedmoor, memungkinkan tembakan presisi hingga 1200 m, SPUR juga dapat menggunakan kartrid NATO 7.62x51 untuk ketersediaan amunisi.
Karena sensornya yang sangat mumpuni, SPUR dapat beroperasi dalam berbagai kondisi, baik siang maupun malam.
Baca Juga: Akankah Rangga Azof dan Haico Van Der Veken Mendua? Ahli Tarot Bayu Six Terawang Hal Ini
Menurut New Scientist, robot anjing tersebut merupakan bagian dari seri robot berkaki, Ghost Robotics Vision.
“Orang-orang melihat robot-robot ini berjalan-jalan dan mereka pikir ini adalah kemampuan yang dapat di terapkan di lapangan, tetapi masih banyak pengembangan, pengujian dan evaluasi yang masih perlu dilakukan,” kata Johanna Lewis, manajer Divisi Program Khusus.
“Membiarkan mereka berjalan-jalan bukanlah yang kita tuju, kami ingin mereka berpatroli di pangkalan menggaungkan sensor yang terintegrasi dengan mereka untuk memberi informasi kepada pasukan kami di pusat operasi keamanan pangkalan, dengan data yang berguna dan penting untuk misi,” tambahnya.
Baca Juga: Hasil Denmark Open 2021: Greysia Polii-Apriyani Rahayu Belum Terkalahkan, Juara Uber Cup Mundur
Ghost Robotics, yang berbasis di Pennsylvania, telah membuat robot Q-UGV (Quadrupedal Unmanned Ground Vehicles) berkaki empat sejak 2015.
Sementara raksi terhadap robot anjing bersenjata sangat beragam, kebijakan Pentagon menyatakan bahwa semua senjata robot harus berada di bawah kendali operator manusia.
Itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang dikejutkan oleh robot-robot tersebut.***