Sementara itu, intensitas maksimum fenomena tersebut yaitu tiga hingga empat meteor per jam, mengingat ketinggian titik radian tertingginya di Indonesia.
Diketahui bahwa Aurigid merupakan hukan meteor dengan titik radiannya pada arah konstelasi Auriga.
Baca Juga: Blak-blakan, Luna Maya hingga Deddy Corbuzier Ngaku Kesal pada Sosok Ini Sampai Tak Ingin Kenal Lagi
Hujan Meteror Aurigid dilaporkan teramati untuk pertama kalipada tahun 1935, oleh Cuno Hoffmeister dan A. Teichgraeber.
Kemudian hujan meteor Aurigid ini teramati pada tahun 1986, 1994, dan 2007.
Diketahui juga bahwa hujan meteor Aurigid aktif sejak tanggal 28 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 5 September.
Baca Juga: Curhat Kesedihan Rizky Billar dan Lesti Kejora atas Pernikahannya: Kami Lebih Kecewa
Hujan meteor Aurigid ini dapat disaksikan secara langsung dengan mata.
Lebih lanjut, dengan kondisi cuaca yang cerah dan tanpa halangan apa pun di sekitar area pandang.***