Kebijakan baru Whatsapp ini tentu menerima beragam reaksi dari para penggunanya, misalnya bagi pengguna yang berada di India yang juga menjadi pasar terbesarnya, peringatan dalam aplikasi mengatakan bahwa mereka memiliki waktu hingga 8 Februari untuk menyetujui persyaratan privasi yang direncanakan.
Pihak WhatsApp sendiri mengatakan bahwa pembaruan privasi yang direncanakan tersebut telah menciptakan kebingungan di antara beberapa penggunanya.
"Kami telah mendengar dari begitu banyak orang betapa banyak kebingungan seputar pembaruan terbaru kami. Ada banyak kesalahan informasi yang menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua orang memahami prinsip kami," tulisnya dalam blog resminya bulan lalu.
Sejak 2016, diketahui kebijakan privasi WhatsApp telah memberikan izin layanan untuk berbagi dengan metadata Facebook tertentu, seperti nomor telepon pengguna dan informasi perangkat.
Persyaratan baru ini akan memungkinkan Facebook dan WhatsApp untuk berbagi pembayaran dan data transaksi untuk membantu mereka menargetkan iklan dengan lebih baik.
Baca Juga: Sebut KPK 'Hebat’, Dewi Tanjung: Kasus RJ Lino Rp 100 Miliar Tidak Ditahan!
Hal ini juga karena raksasa media sosial tersebut ingin memperluas penawaran e-commerce dan berupaya menggabungkan platform perpesanannya.
WhatsApp, yang digunakan oleh lebih dari 2 miliar penggunanya, pada bulan lalu menunda pemberlakuan kebijakan baru tersebut selama tiga bulan dan telah mulai gencar menjelaskan kepada pengguna tentang persyaratan tersebut. ***