PR TASIKMALAYA – Twitter telah secara permanen menangguhkan akun milik Presiden Donald Trump, beberapa hari sebelum akhir masa kepresidenannya.
Tindakan tersebut diputuskan pihak Twitter setelah Trump menggunakan akunnya untuk menghasut pemberontakan di Capitol Hill awal pekan ini.
Akun Trump telah menjadi sumber dari kebohongan, rasisme, ancaman, dan seruan untuk kekerasan.
Baca Juga: Lagu Vibez Didedikasikan untuk sang Istri, 'Thank You Zayn' Trending di Twitter
Trump mengungkapkan teori konspirasi yang berbahaya dan keliru, termasuk kebohongan tentang Presiden Barack Obama yang menyebut bahwa ia tidak dilahirkan di Amerika Serikat sehingga tidak memenuhi syarat konstitusi untuk menjadi presiden.
Trump pun meremehkan wanita dan mencetuskan kebencian terhadap para imigran, sebagaimana yang dilansir oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Buzzfeed News.
Platform tersebut juga telah mendorongnya untuk menduduki jabatan tertinggi di AS, serta membuat Partai Republik tunduk terhadap keinginannya selama ia menjabat.
Baca Juga: Resmi Menikah, Rupanya 9 Januari Jadi Tanggal Spesial untuk Felicya Angelista dan Caesar Hito
Sebagai presiden, Trump sering menggunakan akun Twitternya untuk membuat deklarasi presidensil, mengumumkan pemecatan, dan mencaci-maki staf.