Layanan Keamanan Siber Minta Agar Pemerintah Siap Cegah Hoaks Produk AI saat Pilkada 2024

15 Mei 2024, 15:37 WIB
Pakar Layanan Keamanan Siber meminta agar pemerintah melakukan persiapan untuk mengantisipasi berita hoaks yang diproduksi oleh AI saat Pilkada 2024 berlangsung. /Freepik/

PR TASIKMALAYA - Head of Consulting Ensign Infosecurity, Aditya Nugraputra meminta agar pemerintah menyiapkan antisipasi untuk mencegah adanya hoaks yang diproduksi oleh Artificial Intelligence (AI) saat Pilkada 2024 berlangsung.

Dia menilai bahwa ancaman berupa informasi yang bersifat tidak benar akan banyak tersiar saat momentum pemilihan tersebut. Sehingga bahaya dari pengguna teknologi tersebut juga perlu diantisipasi.

Salah satu bahayanya sebaran hoaks tersebut adalah potensi banyaknya produksi deep fake yang akan bertujuan untuk menjatuhkan salah satu personal dalam pemilihan mendatang.

“Nantinya akan banyak deep fake, ada personaliti yang dibuat-buat, apalagi terutama saat dekat pemilihan,” kata Aditya menjelaskan seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Rabu, 15 Mei 2024.

Baca Juga: Tiba di Madinah, Jamaah Haji Riau Lakukan Sujud Syukur

Sebagai bagian dari layanan keamanan siber, dia memberikan saran pada pemerintah agar melakukan beberapa pencegahan dari sekarang. Dimana menurutnya hal itu dapat dilakukan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan edukasi secara menyeluruh dan masif pada masyarakat tentang bagaimana cara mengetahui informasi sungguhan dan informasi yang merupakan produksi AI.

Sebab menurutnya, Pilkada 2024 tentu akan menjadi momentum yang berisi intensitas tinggi di tengah masyarakat. Sehingga dengan memberi edukasi terkait hal itu, masyarakat tidak mudah terjerumus dalam berita palsu.

“Agar masyarakat bisa menyaring, mengecek kebenaran informasi ini, karena mungkin ada beberapa pihak yang langsung panas yang wah emosinya ketika melihat informasi (hoaks) ini,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Imbau Pemprov DKI Jakarta Ganti Bus dengan Tenaga Listrik, DPRD: Segerakan Armada Bus Dikonversi Menjadi EV

Tak hanya itu, menurutnya edukasi saja mungkin tidak akan cukup untuk upaya menangkal berita-berita palsu di tengah masyarakat. Maka terdapat hal lain yang juga harus dipenuhi oleh pemerintah.

Dalam hal ini, Aditya menyebut bahwa pemerintah perlu mempersiapkan teknologi khusus yang dapat digunakan untuk mendeteksi informasi yang memang diproduksi secara buatan melalui AI.

“Dari gerakan suara atau data-data yang diambil bisa terdeteksi mana berita yang palsu atau tidak,” ucapnya menjelaskan.

Dirinya juga menambahkan bahwa pemerintah juga harus lebih siap terkait adanya potensi bahaya dari teknologi lain yang mungkin lebih mutakhir dan lebih canggih daripada AI itu sendiri.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler