Google Didenda hingga Triliunan Rupiah Atas Dominasi Pasar di India

23 Oktober 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi - Google harus didenda hingga triliunan rupiah akibat dominasi pasar di India. /Pixabay/Simon

PR TASIKMALAYA - Google terpaksa didenda lebih dari $160 juta atau Rp2,5 triliun oleh pengawas anti-trust India.

Penyelidikan telah menemukan bahwa Google menyalahgunakan posisinya sebagai pemimpin di pasar smartphone lokal.

Setiap android dan ponsel pintar lainnya 95 persen menjalankan Google dalam hal pemasaran di India secara dominan.

Android memiliki serangkaian aplikasi Google yang sudah diinstal sebelumnya di smartphone, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Japan Today pada Minggu, 23 Oktober 2022.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lagu Bite - D.O EXO, Salah Satu OST Drakor Bad Prosecutor

Android memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi layanan pencarian Google atas para pesaingnya.

Denda sebesar 13,4 miliar rupee atau Rp2,5 triliun akan diberikan kepada pengguna Android jika tidak menghapus aplikasi Google yang sudah diinstal sebelumnya.

Hal ini merupakan peringatan bagi Google untuk tidak mengadakan perjanjian apa pun dengan smartphone.

Padahal perusahaan smartphone hanya menjual perangkat berbasis Android atau secara eksklusif menggunakan perangkat lunaknya.

Baca Juga: Tes IQ: Si Cerdas Visual Sadar Ada yang Berbeda dari Kedua Gambar Ini, Bisakah Anda Menemukannya?

Di sisi lain, Google juga menghadapi putusan anti-trust serupa di Uni Eropa.

Di sana telah diberlakukan pembatasan pada pembuat smartphone untuk menguntungkan mesin pencarinya.

Bulan lalu pengadilan tertinggi kedua UE menjatuhkan denda $4,1 miliar atau Rp64 triliun terhadap perusahaan tersebut.

Regulator global telah mengikuti kasus ini, dan Google menghadapi rentetan kasus di Amerika Serikat dan Asia berdasarkan tuduhan serupa.

Baca Juga: 6 Langkah Mengenal Sosok Pria Gemini yang Jatuh Cinta, Salah Satunya Lebih Terbuka

India adalah rumah bagi jumlah pengguna smartphone tertinggi kedua di dunia, setelah China.

Pasar smartphone-nya tumbuh 27 persen dengan penjualan tahunan melebihi 169 juta unit pada 2021.

Lebih dari 60 persen ponsel yang dijual di negara tersebut berasal dari pabrikan China terkemuka termasuk Xiaomi dan Oppo.

Apple tetap menjadi pelaku kecil di pasaran yang sadar akan jumlah anggaran.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Anda Suka Jadi Pusat Perhatian atau Tidak? Cari Tahu Lewat Gambar Ini

Akan tetapi, ia telah melihat beberapa terobosan dalam beberapa tahun terakhir, dan perusahaan mengumumkan rencana untuk memproduksi iPhone 14 andalannya secara lokal bulan lalu.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler