Microsoft Sikapi Metaverse Jadi Keuntungan di Dunia Virtual 3D, Berikut Ulasannya!

20 Januari 2022, 19:28 WIB
Ilustrasi. Microsoft terkait metaverse yang dianggap dapat memberikan keuntungan dalam dunia virtual 3D, ini penjelasannya. //Pixabay.com/mohamed_hassan

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, metaverse sebagai dunia virtual 3D tengah diminati publik, hingga mendapatkan perhatian khusus Microsoft.

Di samping metaverse dunia virtual 3D, Microsoft memiliki eksistensi dan telah melakukan pembelian Activision mengguncang sektor video game.

Namun, metaverse tetap menjadi arus utama yang mempunyai dunia virtual 3D.

Kini metaverse dianggap sebagai masa depan internet, dunia virtual 3D itu menjadikan orang dapat berinteraksi menggunakan sensor, lensa, dan gadget lainnya.

Baca Juga: Penjelasan Tanah Virtual di Metaverse sebagai NFT, Pakar: Aset Digital yang Unik

Alhasil, penggunaan teknologi Microsoft untuk membantu menjelaskan soal teknologi, kini diambil alih oleh metaverse.

"Kita harus melihat bagaimana itu akan berkembang menjadi permainan metaverse, tetapi saat ini tidak," kata penulis teknologi Tom Ffiske dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Techxplore, pada Kamis, 20 Januari 2022.

"Ini lebih merupakan permainan strategis dalam industri game," sambungnya.

Baca Juga: Prediksi Hoffenheim vs Borussia Dortmund di Liga Jerman Sabtu 22 Januari 2022: H2H dan Line Up

Lebih lanjut, dirinya melakukan analisa bahwa Microsoft melindungi taruhannya dengan kesepakatan yang akan menguntungkan.

Namun, hal yang menjadi sorotan adalah keuntungan itu menjadi keputusan perusahaan itu dengan atau tanpa metaverse.

Di sisi lain, perusahaan ini mengikuti jejak Facebook, yang mengubah namanya menjadi Meta tahun lalu.

Baca Juga: Arteria Dahlan Mengaku Siap Terima Sanksi dari PDIP: Terima Kasih Atas Semua Kritik

Hal ini disebut-sebut untuk menghormati ide yang diyakini akan ditemukan di dunia virtual 3D.

Akademisi pemasaran digital di University of West Scotland, Theo Tzanidis mengatakan investasi seperti akuisisi Microsoft adalah bagian dari efek viral dari pengumuman Facebook.

Sementara itu, dengan semua orang mengejar ketinggalan, Microsoft telah memberi dunia indikasi pertama tentang bagaimana jalannya mungkin menyimpang dari Facebook.

Baca Juga: Prediksi Inter Milan vs Venezia di Serie A Italia Minggu 23 Januari 2022: H2H, Line Up, Skor Akhir

Kemudian, Microsoft menyebutkan soal metaverse hanya dua kali dalam pernyataan medianya.

Tzanidis mengatakan kerajaan media sosial Facebook berarti hanya perlu meningkatkan ini dengan teknologi, membangun kerajaannya dari bawah ke atas.

Microsoft mengoperasikan pendekatan pembelian massal terhadap kekayaan intelektual.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Pasangan dan Cari Tahu Perubahan Apa yang akan Dihadapi dalam Hubungan Percintaan

Alhasil, mereka menyatukannya dengan perusahaan layanan cloud dan bisnis yang ada.

"Saya tidak akan terkejut jika kolaborasi diam-diam muncul," kata Tzanidis.

Akhirnya, kesepakatan Activision besar-besaran juga mengisyaratkan pergeseran pemikiran di Microsoft dalam melihat keuntungan.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: techxplore

Tags

Terkini

Terpopuler