Tak Hanya untuk Game, Teknologi Augmented Reality Kini Jadi Perangkat Bedah saat Operasi

30 Januari 2020, 15:44 WIB
Teknologi Augmented Reality (AR).* //Insight

PIKIRAN RAKYAT - Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang dapat memperluas dunia fisik dengan cara menambahkan lapisan informasi digital di dalamnya.

AR tidak menciptakan seluruh lingkungan buatan untuk menggantikan sepenuhnya teknologi virtual seperti Virtual Reality (VR).

Teknologi AR akan memunculkan sebuah tampilan langsung dari lingkungan yang ada dengan menambahkan suara, video, dan grafik ke dalamnya.

Sehingga teknologi AR akan menampilkan lingkungan fisik dunia nyata bersamaan dengan gambar yang dihasilkan komputer sehingga mengubah persepsi realitas. Saat ini, teknologi AR selalu dikaitkan-kaitkan dengan game.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Kejuaraan Atletik Indoor di Tiongkok Ditunda hingga Tahun Depan

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs IEEE Future Directions, tak hanya dalam dunia game, teknologi AR perlahan-lahan masuk ke dunia kesehatan.

Kini AR bisa masuk ke dalam ruang operasi di banyak rumah sakit di seluruh dunia untuk membantu ahli bedah dan tim operasi.

Philips yang merupakan pemain utama dalam penyediaan peralatan canggih di ruang operasi telah bekerja sama dengan Microsoft.

Baca Juga: 5 Game Nintendo Switch Terbaik Berdasarkan Ulasan Pemain dan Peringkat Popularitas

Tujuan kerja sama tersebut adalah untuk menggunakan teknologi Hololens 2 dalam membantu tenaga ahli bedah di ruang operasi.

Hololens 2 mendukung banyak interaksi, pengenalan gerakan, kontrol suara, pelacakan mata, sehingga dapat membebaskan tangan dokter bedah.

Menariknya, perangkat lunak Hololens 2 dapat mendukung kerja sama dengan membiarkan setiap komponen dalam tim melihat gambar yang sama.

Baca Juga: Resmikan Gedung Baru di Sukarame, Sekda Kabupaten Tasikmalaya: Harus Maslahat Bagi Umat

Mereka dapat memilih untuk melihat gambar yang sama persis atau gambar yang berbeda dari objek yang sama seolah-olah dilihat dengan sudut pandang yang berbeda. AR akan menyediakan data tambahan yang memudahkan navigasi instrumen dan implan.

Alat bedah yang berbasis komputer semacam ini dapat membantu memungkinkan pembedahan minim invasif dengan memberikan lebih banyak informasi kepada ahli bedah di mana mereka perlu membuat sayatan.

Untuk saat ini, teknologi AR dan VR menjadi semakin umum dalam pelatihan medis dan dalam persiapan operasi.

Teknologi anyar ini membiarkan dokter bedah untuk berlatih pada pasien virtual yang mencerminkan secara akurat pada pasien yang sebenarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: IEEE Future Directions

Tags

Terkini

Terpopuler