Network
Kabupaten Yuanyang memiliki bagian terluas dari sawah ini, dan wilayah ini berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, sering kali diselimuti oleh awan dan kabut tipis.
Sudah Ada Sejak 1.300 Tahun yang Lalu
Sejarah mencatat bahwa keberadaan sawah Honghe Hani sudah dimulai sekitar 1.300 tahun yang lalu.
Para penduduk setempat, yang merupakan bagian dari etnis minoritas Hani di Tiongkok, telah membangun sistem kanal dan parit untuk mengalihkan air dan mengairi sawah mereka.
Baca Juga: Dari 23 Kota dan Kabupaten, Inilah 5 Daerah yang Paling Padat Penduduk di Aceh
Pada tahun 2013, luas sawah sekitar 16.603 hektar diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Pengakuan ini diberikan karena sawah ini memiliki konstruksi yang luar biasa, sistem sosial-ekologis yang unik, dan peran pentingnya sebagai denyut nadi masyarakat Hani.
Honghe Hani Rice Terraces bukan hanya sekadar tanah yang diolah untuk bercocok tanam, melainkan sebuah karya seni alam yang menunjukkan kearifan lokal dalam menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam dengan berkelanjutan.
Keindahan dan keberlanjutan sawah ini menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, sebuah inspirasi bagi pelestarian lingkungan global.***
