PR TASIKMALAYA – Ternyata ada pulau terpencil di Australia yang warganya merupakan keturunan asli Indonesia. Pulau tersebut adalah Cocos Keeling Islands.
Cocos Islands merupakan pulau terpencil yang terletak di Samudera Hindia dan merupakan bagian wilayah luar Australia. Pulau ini menyimpan keunikan dengan sejarahnya yang kaya.
Pulau kecil yang dikelilingi oleh laut luas ini memiliki penduduk yang mayoritas adalah orang Melayu dan keturunan Indonesia. Mereka memeluk agama Islam.
Sejarah Cocos Keeling Islands
Baca Juga: 3 Kota dengan Penduduk Paling Boros di Jawa Barat, Daerah Kamu Masuk nggak?
Dilansir Youtube Jelajah bumi, pulau ini pertama kali ditemukan pada tahun 1609 oleh William Keeling, seorang kapten Inggris yang sedang melakukan pelayaran.
Nama "Cocos Islands" diambil dari pohon kelapa yang keberadaannya sangat melimpah di pulau tersebut, sementara kata "Keeling" diambil dari nama sang penemu.
Pulau ini menjadi destinasi utama bagi pekerja dari Pulau Jawa, Indonesia, yang datang untuk mengelola perkebunan kelapa yang sangat besar di sana.
Seiring berjalannya waktu, pulau ini menjadi tempat tinggal bagi keturunan mereka, menjadikan Cocos Keeling Islands sebagai rumah bagi sekitar 593 jiwa.
Baca Juga: Sampai 22 Ribu Kuintal, Iniah 5 Wilayah dengan Panen Alpukat Paling Melimpah di Kab Sumedang
Batam Village, desa terbesar di pulau ini, menjadi tempat yang banyak dihuni oleh orang Melayu keturunan Indonesia.
Meskipun dikelola oleh pemerintah Australia dan menggunakan mata uang dolar Australia, pulau ini tetap mempertahankan akar budaya yang kental dengan tradisi Melayu dan Indonesia.
Meski terpencil, Cocos Keeling Islands dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk penduduknya. Terdapat bandara, pasar, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas internet.
Alat transportasi umum yang biasa digunakan di pulau ini, terutama di Batam Village, adalah buggy.
Keberadaan pulau ini tidak hanya memberikan keindahan alam yang mempesona, tetapi juga menyimpan sejarah yang panjang.
Cocos Keeling Islands menjadi destinasi unik yang memadukan keeksotisan alam dan warisan budaya yang kaya.***