Panen Kritikan, Mendikbud Nadiem Makarim: Nyinyir Tanda Tak Nyaman dengan Perubahan

- 31 Januari 2020, 12:30 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim ketika menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2020.*
Mendikbud Nadiem Makarim ketika menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2020.* //ANTARA/ Prisca Triferna

Selanjutnya, Nadiem mengambil contoh kebijakan Kampus Merdeka yang baru-baru ini dikeluarkan.

Kritik yang dilontarkan untuk kebijakan itu berhasil membuat Kemendikbud mengidentifikasi permasalahan. Salah satunya masalah biaya bagi mahasiswa kurang mampu untuk pergi ke daerah lain guna melakukan magang atau proyek desa.

Baca Juga: Tiga Kecamatan di Tasikmalaya Punya Kapolsek Baru

“Di satu sisi ada juga resistensi yang tidak produktif, itu hal-hal yang sifatnya hanya meng-highlight risiko tanpa memberikan solusi. Nyinyir tapi bawaannya lebih emosi, biasanya karena tidak nyaman dengan perubahan,” tambah Nadiem.

Nadiem mengatakan kritik yang tidak membangun itu biasanya memiliki asumsi bahwa kondisi pendidikan Indonesia saat ini sudah lumayan, ini asumsi yang berbahaya.

“Padahal pendidikan Indonesia membutuhkan lompatan drastis untuk bisa mengatakan pembelajaran terjadi di ruang kelas," tegas mantan CEO Gojek Indonesia.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x