Terkait Hari Pendidikan Nasional, Pakar Ingatkan Satu Hal

2 Mei 2023, 10:58 WIB
Ilustrasi - Simak berikut informasi dari pakar sekaligus pengamat medsos dan pakar perlindungan data pribadi Ibnu Dwi Cahyo tentang literasi digital. /Unsplash/Marvin Meyer

PR TASIKMALAYA- Memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2023, pakar sekaligus pengamat medsos dan pakar perlindungan data pribadi Ibnu Dwi Cahyo menyebut literasi digital lewat institusi pendidikan formal.

Hubungan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dengan literasi digital menurut dia adalah perbaikan literasi digital lewat institusi pendidikan formal tidak bisa ditunda lagi.

Mengingat semua sentra kehidupan sudah tersentuh digitalisasi. Termasuk ranah pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional. 

Maka sebagai bagian dari Hari Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan formal harus menjadi tempat pertama dan utama bagi anak bangsa untuk belajar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di wilayah siber/online.

Baca Juga: Resep Tempe Katsu Ekonomis dengan Saus Asam Pedas: Gurih, Renyah dan Hanya 10 Menit untuk Membuatnya

“Literasi digital ini sangat penting, apalagi kita menghadapi era media sosial yang sangat bebas, belum lagi soal perlindungan data pribadi, tak kalah penting kita akan menghadapi pemilu dan pilpres di 2024,” jelasnya pada Selasa, Mei 2023. 

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.comdari ANTARA, menurut Ibnu, literasi digital tidak hanya berfokus pada ranah pendidikan saja, tetapi ada ranah lain yang juga dianggap sama pentingnya dengan pendidikan. 

“Semua terhubung satu sama lain mempengaruhi. Dengan literasi digital yang baik, maka pemilu akan berjalan dengan aman, serta kualitas hasilnya meningkat," katanya. 

Sebaliknya dengan literasi digital yang rendah maka akan banyak konflik hadir di semua lini, terutama penyebaran hoaks,” imbuhnya.

Baca Juga: Rekap Ending Demon Slayer: Swordsmith Village Arc Episode 4, Penemuan Tanjiro dan Latar Belakang Tokito

Ibnu menambahkan jika kesempatan untuk meningkatkan literasi digital lewat lembaga pendidikan formal sangat bisa dilakukan apalagi dengan adanya kurikulum merdeka belajar.

Ada poin penting yang dipaparkan Ibnu terkait hal tersebut, yaitu membekali para pengajar di sekolah dengan berbagai instrumen tambahan agar para pengajar juga bisa update dengan perkembangan digital yang terjadi. 

Dengan mendorong literasi digital di lembaga pendidikan formal. Ibnu mengatakan akan membantu Indonesia bergerak evolusioner bahkan revolusioner bersamaan dengan bonus demografi yang sedang dan akan dinikmati Indonesia.

“Pendidikan adalah kunci utama menghadapi bonus demografi yang sedang dan akan segera datang ke Indonesia. 

Baca Juga: Nonton Doctor Cha Episode 7: Simak Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton di Sini!

Literasi digital bisa menjadi salah satu faktor penopang agar bonus demografi ini benar-benar bermanfaat bagi Indonesia, bukan menjadi “kiamat” kegagalan. 

Dengan literasi digital yang baik, kita masyarakat Indonesia bisa lebih produktif dan menghasilkan devisa lebih banyak bagi negara,” kata Ibnu. 

Di lain hal, pendidikan formal dengan sistem online sebenarnya sudah diterapkan sejak lama. Walaupun baru sedikit efektif ketika wabah Covid-19 mulai datang.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler