"Dengan kecepatan yang sesuai aturan, diharapkan juga para pengemudi dapat menjaga jarak antara kendaraan di depannya untuk hindari tabrak belakang atau tabrak beruntun," ujarnya.
Selain itu, operator Tol Cipali juga mengawasi pengendara yang melintas melalui speed reducer di sisi kiri dan kanan beberapa ruas jalan guna mengurangi terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: Hindari Provokasi, Kades Lemban Tongoa Larang Warga Upload Kasus Penyerangan
Speed reducer merupakan penanda garis panah yang menimbulkan efek visual bagi supaya pengemudi memperlambat kecepatan kendaraan mereka.
Sementara untuk menekan fatalitas kecelakaan, pengelola tol Cipali telah melekatkan wire rope baja di sisi jalan, supaya kendaraan yang oleng tidak mencapai jalur yang berlawanan.
"Seandainya terjadi kecelakaan, sling baja dapat menahannya," terangnya.
Baca Juga: HRS Berpotensi Menjadi Tersangka, Refly Harun: Semua Orang yang Hadir Juga Harus Dipidana
Unsur lain yang juga menyebabkan kecelakaan di Cipali ialah keletihan pengemudi. Karenanya, Agung berharap masyarakat dapat menggunakan rest area untuk beristirahat setelah mengemudi di jalan tol selama 3-4 jam.***