Network
PR TASIKMALAYA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membeberkan mengenai kekhawatiran netizen pencinta sepakbola di Tanah Air usai Drawing Piala Dunia U-20 2023 resmi dibatalkan.
Hal tersebut juga menjadi pembahasan yang trending topic di sosial media terkait kondisi persepakbolaan Tanah Air jika Indonesia gagal menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Menurut PSSI, netizen penggemar sepakbola mengkhawatirkan sejumlah hal akan berdampak buruk bagi persepakbolaan di Tanah Air, yang pertama Indonesia akan dibekukan oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Selain itu, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA. Bahkan bisa saja, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.
Baca Juga: Tes IQ: Selagi Gadis Ini Bantu Nenek Berjalan, Kamu Cari Perbedaannya Dong, Jangan Diem Aja!
Karena gak tersebut pula, Indonesia juga tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga. Bahkan, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.
Tak hanya itu, Federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga, termasuk olimpiade.
Di sisi lain, Indonesia juga akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.
Lebih lanjut, para oemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencahariannya, serta 500.000 orang lebih terdampak langsung jika olahraga sepakbola Indonesia terhenti.
Baca Juga: KUR BRI Berikan Pinjaman Modal Usaha dengan Proses Cepat dan Mudah di Bulan Ramadhan 2023
Bukan hanya kerugian-kerugian tersebut saja, Timnas U16, U19, U20 juga tidak diperbolehkan mengikuti ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PSSI pada Senin, 27 Maret 2023.
Diketahui, bahwa FIFA secara resmi telah membatalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali pada Sabtu, 25 Maret 2023 lalu.
Acara drawing untuk mengundi grup negara peserta di ajang Piala Dunia U-20 rencananya akan berlangsung di Denpasar, Bali pada 31 Maret 2023 mendatang.
Pembatalan yang dilakukan oleh FIFA akibat penolakan Gubernur Bali, yakni Wayan Koster yang menolak dengan kehadiran Tim Nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Baca Juga: Benarkah Oralit Bisa Hilangkan Haus saat Puasa? Begini Penjelasan Dokter
Menurut PSSI, penolakan tersebut yang dapat menjadi salah satu alasan FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia FIFA U-20 di Bali.
PSSI menilai, bagi FIFA penolakan tersebut sama saja dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Bali.
Sebelumnya, Wayan Koster sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat untuk penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-20 dan termasuk diselenggarakannya Drawing Piala Dunia U-20 di Bali.
Saat ini PSSI tengah menganalisa dampak buruk yang akan terjadi terhadap persepakbolaan Indonesia pasca pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 di Denpasar, Bali tersebut.
Baca Juga: Fantastis! Episode Awal Drama 'The Real Has Come' Raih Rating Tinggi hingga 20 Persen
PSSI menjelaskan langkah tersebut perlu dilakukan demi menentukan apa saja yang harus dilakukan agar persepakbolaan di Tanah Air bisa terselamatkan.
Namun, PSSI mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini belum mendapatkan alasan resmi yang menyebabkan FIFA harus membatalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali tersebut.
Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yakni Arya Sinulingga mengatakan bahwa PSSI akan mengantisipasi kemungkinan dampak terburuk untuk persepakbolaan Indonesia dari keputusan FIFA tersebut.
“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” kata Arya Sinulingga pada Minggu, 26 Maret 2023.
Baca Juga: Ini Dia 6 Perkara Muslim Perlu Mandi Wajib, Ketahui agar Dapat Bersuci sebelum Beribadah
Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.
Ia juga mengungkapkan bahwa Ketum PSSI juga akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.
“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya Sinulingga.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh pencinta sepakbola dan masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan Tanah Air lebih maju, untuk selalu bersikap tenang.
Baca Juga: Tes IQ: Selagi Gadis Ini Bantu Nenek Berjalan, Kamu Cari Perbedaannya Dong, Jangan Diem Aja!
Ia menegaskan bahwa PSSI akan mencoba mencari solusi yang terbaik untuk persepakbolaan di Indonesia agar terselamatkan dari sanksi.
“Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” tandasnya.
Sebagai informasi, pada awalnya Piala Dunia U-20 dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2021 lalu, namun adanya pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraannya harus diundur ke 2023.
Bali merupakan salah satu dari enam lokasi untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Baca Juga: Tes IQ: Yakin Bisa Lihat Perbedaan di Antara 2 Gambar? Anda Jeli Jika Mengenalinya dalam 30 Detik
Selain Bali, gelaran prestisius tersebut juga direncanakan akan berlangsung di Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Palembang.***
