PR TASIKMALAYA – Madura United FC menilai keputusan untuk kembali melanjutkan Kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 pasca Tragedi Kanjuruhan terkesan terburu-buru.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zian UI Haq Ramli mengatakan bahwa keputusan tersebut mengabaikan regulasi dan tanpa adanya persiapan yang matang.
“Madura United FC justru menerima surat pemberitahuan resmi dari operator pertandingan, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Sabtu malam 3 Desember 2022, bahwa kelanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023 mulai 5 Desember 2022 ini,” kata Zian UI Haq Ramli di Pamekasan, Jawa Timur, pada Minggu, 4 November 2022.
Dalam surat tersebut, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab dijadwalkan menghadapi PSIS Semarang yang berlangsung di stadion Manahan Solo.
Salah satu cara yang bisa dilakukan agar Madura United FC tetap bisa datang dengan berangkat dari Pamekasan, Madura, sekitar pukul 09.00 WIB, pada Minggu, 4 Desember 2022.
Namun, hingga sekitar pukul 11.25 WIB, pada Minggu, 4 Desember 2022 siang, Laskar Sape Kerrab belum mendapatkan hotel di Yogyakarta.
“Kami menerima surat itu sekitar pukul 21.00 WIB dan kami langsung mencari tiket pesawat menuju Yogyakarta, karena kita di sana bakal tinggal selama sisa kompetisi putaran pertama pasca Tragedi Kanjuruhan, akan tetapi tidak bisa. Tiket kereta api juga tidak bisa,” tambahnya.
Baca Juga: PT Arta Boga Cemerlang Buka Lowongan Kerja Posisi MT Supervisor Operasional