PR TASIKMALAYA – Kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 harus dihentikan sejak tanggal 2 Oktober 2022 hingga sampai waktu yang belum dapat ditentukan.
Dihentikannya kompetisi BRI Liga 1 BRI akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang telah menewaskan ratusan orang hingga luka-luka.
Oleh sebab itu, Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi klub Madura United FC, Zian Ul Haq, menyampaikan bahwa jika Liga 1 2022-2023 kembali bergulir maka pihaknya ingin tetap menggunakan format pertandingan kandang-tandang (home-away).
“Tidak boleh ada sentralisasi kompetisi liga karena dampaknya luar biasa (merugikan-red) bagi industri UMKM dan pekerja terkait yang bergerak karena sepak bola,” ucap Zian Ul Haq di sela pertemuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik klub Liga 1 di Jakarta, pada Jumat 4 November 2022.
Baca Juga: Link Nonton Spy x Family Season 2 Episode 18 Sub Indo: Misi Anya dan Yuri Briar
Menurutnya, sentralisasi dengan menggunakan konsep gelembung (bubble) seperti Liga 1 musim 2021-2022 juga tidak menguntungkan bagi klub yang salah satu pendapatan utamanya datang dari penonton yang hadir di stadion.
“Kalau tak ada penonton, dari mana kami mendapatkan duit,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman ANTARA.
Zian Ul Haq menjelaskan bahwa tim-tim di Liga 1 mampu meraup pemasukan dari penonton jika bermain di kandang sendiri.
“Sumber pendapatan utama klub itu, kan, dari penonton, lalu sponsor, merchandise dan subsidi dari operator kompetisi,” jelasnya.
Baca Juga: Introvert Harus Tahu, Inilah 5 Cara Jitu Membangun Hubungan yang Sehat!