Baca Juga: Ridwan Kamil Turut Berduka atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Harus Intropeksi atas Tragedi ini!
Akhirnya polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun.
Dalam aturan FIFA, polisi atau petugas keamanan dilarang untuk menembakkan gas air mata ke arah suporter.
Menghindari gas air mata, para suporter yang didominasi Aremania itu berusaha untuk keluar dari stadion.
Karena bertumpuknya massa di pintu keluar, akhirnya banyak Aremania yang pingsan bahkan diduga meninggal dunia karena terinjak-injak.
Baca Juga: Media Asing Soroti Kericuhan yang Terjadi di Kanjuruhan Pasca Laga Arema vs Persebaya
Hingga berita ini dibuat sudah ada 182 orang meninggal dunia dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Di antara korban terdapat balita dan dua anggota Polri yang meninggal dunia.
PSSI dan PT LIB akhirnya untuk sementara waktu menghentikan BRI Liga 1 untuk melakukan investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan ini.***