Kecewa Tim Indonesia Dipaksa Mundur di All England 2021, Dubes RI Surati Inggris Sarankan Tiga Opsi, Apa Saja?

- 19 Maret 2021, 10:50 WIB
Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya langsung surati pemerintah Inggris terkait tim Indonesia yang dipaksa mundur dalam turnamen All England 2021.*
Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya langsung surati pemerintah Inggris terkait tim Indonesia yang dipaksa mundur dalam turnamen All England 2021.* /Instagram.com/@desrapercaya

PR TASIKMALAYA- Insiden dalam turnamen badminton All England 2021 yang memaksa seluruh tim Indonesia untuk mundur, turut ditanggapi oleh Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya.

Dituturkan Desra Percaya, insiden yang memaksa tim Indonesia untuk mundur dalam turnamen All England 2021, jangan sampai berdampak pada perkembangan hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.

Terkait pemutusan sepihak oleh panitia penyelenggara All England 2021itu, Desra Percaya lantas mengingatkan bahwa meskipun olahraga badminton itu berasal dari Inggris, namun tak sedikit para penggemarnya yang berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Gempa Tektonik M 3,5 Terasa di Beberapa Wilayah Tasikmalaya Pagi ini, BMKG: Kedalaman Hanya 2 Km

Seperti diketahui, pada Kamis, 18 Maret 2021, seluruh tim Indonesia yang tengah berlaga dalam turnamen All England 2021 dipaksa mundur dari kejuaraan.

Keputusan itu dibuat setelah merujuk pada aturan otoritas kesehatan Inggris menyusul temuan kasus Covid-19 dari pesawat yang ditumpangi kontingen Indonesia sejak datang ke Inggris pada 13 Maret 2021.

Adanya keputusan yang terkesan sepihak itu, sontak membuat para pemain yang bertanding hingga masyarakat Indonesia kecewa dan marah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ruhut Sitompul Singgung Perceraian Aa Gym Hingga Marzuki Alie Bosan Berpolitik

Sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Diduga Diskriminasi, Dubes Desra Tawarkan Opsi Paling Ekstrem Pada Otoritas Inggris: Hentikan All England 2021", Dubes RI untuk Inggris pun langsung menyurati pemerintah Inggris untuk meminta klarifikasi.

"Saya katakan bahwa badminton ini memang asalnya dari Inggris, tetapi jangan lupa ratusan juta penggemarnya adalah dari Indonesia," kata Desra Percaya, Kamis, 18 Maret 2021, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Desra Percaya menyampaikan kepada pemerintah Inggris dalam surat yang dilayangkan pada Presiden Badminton World Federation (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen dan Kepala Eksekutif Badminton England.

Baca Juga: Dibalik Satirenya Rocky Gerung, Bunga dan Lukisan Perempuan Penuhi Rumahnya

Surat tersebut berisi kekecewaan mendalam atas penarikan Tim Indonesia dalam turnamen All England 2021, serta dugaan ketidakdilan yang mereka alami.

Pasalnya, keputusan untuk menarik partisipasi Tim Indonesia dari All England 2021 dilakukan dengan sangat cepat setelah otoritas kesehatan Inggris (NHS) mengetahui terdapat seseorang yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Orang tersebut diketahui berada di dalam pesawat yang ditumpangi Tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul, Turki ke Birmingham pada 13 Maret 2021.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Siapkan Hadiah Rp150 Juta, GM Irene Lawan Dewa Kipas Pertandingan Catur, Berikut Jadwalnya

Padahal menurutnya, itu bukanlah kasus pertama Covid-19 yang terjadi selama turnamen.

Pada Rabu, 17 Maret 2021, laga pembuka turnamen All England sempat tertunda setelah beberapa atlet dari India, Thailand, dan Denmark diindikasikan tertular Covid-19.

Namun, BWF sebagai penyelenggara langsung melakukan tes PCR ulang kepada tim dari tiga negara tersebut dan setelah hasil tes keluar negatif, mereka diizinkan melanjutkan kompetisi.

Baca Juga: Tidak Hanya Tim Indonesia, Pemain Putri Tunggal asal Turki ini pun Diminta Mundur dari All England

Sedangkan Tim Indonesia tidak diberi kesempatan untuk dites ulang, melainkan harus langsung menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Menurut Desra Percaya, kejadian ini sangat mengecewakan dan membuat marah publik Indonesia karena Tim Indonesia telah lama berlatih untuk bertanding dalam kompetisi dan selalu mematuhi seluruh protokol kesehatan.

"Dalam surat saya minta klarifikasi mengenai status dari pemain negara lain yang berada dalam satu pesawat," kata Desra Percaya.

Baca Juga: Paul Pogba Antarkan Manchester United Lolos Liga Europa, Milan Dipermalukan di San Siro

"Kita kecewa, ini kok penyelenggara begitu menerima surel (dari NHS) langsung percaya dan tidak berupaya untuk mencari solusi supaya tidak timbul apa yang dikatakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak adil," sambungnya.

Untuk menyikapi masalah tersebut, Desra Percaya telah berbicara dengan Kepala Departemen Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris, Sarah Cooke.

Desra Percaya meminta pada Sarah Cooke, agar otoritas Inggris mempertimbangkan tiga opsi yang dapat dilakukan.

Baca Juga: Benarkah Reza Arap Temukan Passion Baru  dan Tinggalkan Weird Genius?

Pertama, segera melakukan tes usap PCR kepada tim Indonesia yang hasilnya akan menunjukkan bisa atau tidaknya mereka untuk dapat melanjutkan kompetisi.

Kedua, menghentikan sementara turnamen All England agar seluruh tim peserta dapat menjalani isolasi mandiri karena para atlet dan pendukung tim Indonesia sudah berinteraksi dengan banyak negara selama lima hari pertama turnamen berlangsung.

"Jadi semua (tim) diberikan perlakuan yang sama, dan setelah (isolasi selama) 10 hari dimulai lagi pertandingan itu. Ini seperti yang pernah dilakukan dalam (turnamen tenis) Australian Open di Melbourne," tutur Desra Percaya.

Baca Juga: Said Abdullah Pamer Gaya Hidup Mewah, Bang Arief: Gaji DPR RI Tiga Kali Lipat dari Parlemen Swedia

Ketiga, Indonesia juga menawarkan opsi yang paling ekstrem yaitu agar turnamen All England 2021 dihentikan sepenuhnya.

Hal itu mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk atlet Indonesia.***(Rika Fitrisa/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x