Meninggalnya Maradona Dirasa Janggal, Dokter Pribadinta Diduga Lakukan ‘Pembunuhan Tak Disengaja’

- 30 November 2020, 17:13 WIB
Diego Maradona Dengan Trofi Piala Dunia.
Diego Maradona Dengan Trofi Piala Dunia. /Sky Sports

 

PR TASIKMALAYA – Pihak keluarga merasa janggal dengan wafatnya Diego Maradona, terkait perawatan jantung yang diterimanya di kediamanya, Tigre, utara Buenos Aires, dan melaporkanyanya kepada kepolisian dengan dugaan pembunuhan secara tidak sengaja.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Senin, 30 Nopember 2020 dari Antara, pelaporan tersebut dilakukan oleh ketiga putri dari Maradona yakni, Dalma, Giannina, dan Jana.

Sekira 30 polisi di Buenos Aires telah menggeledah rumah, dan klinik pribadi milik Dokter pribadi Diego Maradona yakni Leopold Luque untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Diego Maradona setelah operasi.

Baca Juga: Soal Kegiatan KPK sebelum OTT Edhy Prabowo, Novel Baswedan: Banyak Kendala dan Hambatan

Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya saat dirawat setelah operasi otak pada awal November.

"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga (Diego Maradona)," kata penyelidik.

Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lebih dari 4.000 Warga Dievakuasi

Ia sempat mengunggah foto dengan Diego Maradona pada hari ketika sang pencipta Gol Tangan Tuhan meninggalkan rumah sakit pada 12 November, 8 hari setelah operasi untuk mengangkat gumpalan darah di otak Diego Maradona.

Maradona kemudian kembali ke rumahnya di Tigre untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.

Legenda Napoli itu dinyatakan meninggal karena serangan jantung pada Rabu 25 November 2020 waktu setempat dan dimakamkan keesokan harinya di permakaman Jardin de Paz, pinggiran ibu kota Argentina.

Baca Juga: Perkuat Pengamanan Pilkada Serentak 2020 Polres Badung Siapkan 800 Personel

Untuk mengenang sosok atlet kebanggaan Argentina, Presiden Argentina Alberto Fernandez menetapkan tiga hari masa berkabung menyusul berpulangnya legenda sepak bola mereka, Diego Maradona, pada Rabu waktu setempat.

Sejumlah suporter sang legenda berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, menyusul kabar kepergian Maradona dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung.

Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita.

 Baca Juga: Tak Berikan Manfaat Signifikan, Abdul Halim Sebut Benih Lobster Seharusnya Dioptimalkan Dalam Negeri

Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Diego Maradona juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana sang legenda menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x