PIKIRAN RAKYAT - Tasikmalaya dikenal sebagai daerah penghasil berbagai kerajinan unik, seperti payung geulis, batik, sandal, kain, dan kerajinan kayu lainnya.
Memiliki segudang kerajinan yang mampu dihasilkan dan dikirim ke berbagai daerah hingga luar negeri, Tasikmalaya pun kaya akan potensi alamnya.
Berbagai destinasi wisata wajib dikunjungi kala berkunjung ke daerah yang disebut Kota Resik dan Kota Pesantren ini.
Tak hanya kekayaan potensi alam dan kerajinan, Tasikmalaya pun memiliki segudang prestasi, terakhir atlet yang berajang di SEA Games 2019 berhasil menyabet juara.
Baca Juga: Diduga Alami Baby Blues, Seorang Ibu di Selandia Baru Cekoki Bayinya dengan Minuman Keras
Muhammad Taufik berhasil meraih medali emas dan perunggu dari cabang triathlon dan modern pentathlon.
Tak hanya kali ini saja, atlet bulu tangkis Susi Susanti yang merupakan putri daerah Tasikmalaya juga pernah menyabet medali emas.
Susi Susanti merupakan atlet bulu tangkis pertama yang mampu meraih kejuaraan di Olimpiade Barcelona 1992 dan Olimpiade Atlanta 1996.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap nama besar peraih berbagai penghargaan di ajang kenamaan dunia ini, Pemerintah Tasikmalaya menggunakan nama Susi Susanti untuk nama gedung olahraga.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Korea untuk Orang yang Muak dengan Komedi Romantis
Gelora Susi Susanti menjadi tempat dihelatnya berbagai acara salah satunya ajang perlombaan bulu tangkis itu sendiri.
Pada tahun 2018 yang lalu, dua putra-putri asal Kota Tasikmalaya juga meraih dua emas, dua perak, dan satu perunggu dalam pertandingan Tai Chi.
Pertandingan yang digelar di Tiongkok pada 8 September 2018 yang lalu ini, membuat Agus Haryono dan Tetti Elia Utji dapat mengharumkan kota kelahirannya.
Bagiamana tidak? Agus dan Tetti mampu menyaingi atlet dari negara lain, seperti Cina, Korea, Jepang, Rusia, Singapura, dan negara besar lainnya.
Baca Juga: Setelah Benahi Cekungan Bandung, Kementerian PUPR Perluas Penanggulangan Banjir ke Karawang
Selain berlaga dalam kejuaraan nasional dan internasional, Tasikmalaya pun memiliki salah satu tokoh terkenal yang mampu dibanggakan di kancah layar lebar.
Ia adalah pesilat asal Tasikmalaya yang mampu mengahrumkan nama bangsa dikancah persilatan bahkan mendalami seni peran di Hollywood, Yayan Ruhian.
Yayan Ruhian memulai karirnya sebagai pesilat dan guru bela diri. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, ia dilirik sutradara kenamaan Indonesaia.
Yayan mulai beradu akting bersama Iko Uwais dan Donny Alamsyah dalam film Merantau dan The Raid yang sama-sama mendulang kesuksesan dan namanya semakin melambung tinggi.
Pria berusia 51 tahun ini kembali menunjukkan taringnya dalam film The Raid 2: Berandal sebagai Prakoso.
Baca Juga: Edarkan Narkoba dengan Cara Lama, Delapan Pelaku Diciduk Polres Tasikmalaya Kota
Bahkan Gareth Evans menyebut, akting Yayan dalam film lanjutan ini terbilang makin sukses dan aksinya lebih brutal.
Yayan kembali dipercaya untuk memerankan tokoh Tasu Leech, pemimpim dari organisasi krimilan Kanjiklub Gang dalam film Stars Wars Episode VII: The Force Awakens.
Dalam film yang diproduksi tahun 2015 ini, ia beradu akting kembali dengan Iko Uwais yang berperan sebagai Razoo Qin-Fee dan Cecep Arif Rahman sebagai Cokind Sand.
Yayan kini telah membuktikan kemampuannya dalam 17 film yang telah ia bintangi, terbaru ia beradu akting dengan aktor Keanu Reeves dalam film Joh Wick: Chaptes 3 - Parabellum.
Selanjutnya, Yayan membintangi sebuah film Indonesia-Malaysia berjudul WIRA yang dibesut oleh sutradara Adrian Teh dan mulai tayang 30 Januari 2020.
Tak hanya atlet yang mampu membanggakan, Tasikmalaya pun dikenal sebagai daerah penghasil artis top ternama, seperi Dicky Candra, Aura Kasih, dan Rhoma Irama.***