PR TASIKMALAYA – Hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona, dinilai sang presiden klub sepak bola asal Spanyol tersebut sebagai langkah tepat.
Presiden klub Barcelona, Joan Laporta mengatakan bahwa Barca terpaksa melepaskan Lionel Messi karena permintaan gaji pesepak bola asal Argentina tersebut yang tidak masuk akal.
Permintaan gaji Lionel Messi disebut-sebut bernilai terlalu fantastis hingga bisa membuat Barcelona kehilangan segalanya dalam semalam.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Joan Laporta mengatakan harga yang dipatok Lionel Messi untuk pembaharuan kontraknya lebih besar daripada jumlah pendapatan Barcelona selama masa pandemi Covid-19.
Tepatnya lebih besar 110 persen ketimbang pendapatan Barcelona.
Tanpa Lionel Messi di Barcelona, pihak manajemen hanya perlu mengeluarkan 95 persen dari pendapatannya untuk membayar gaji para pemain.
Baca Juga: Klarifikasi Ivan Gunawan yang Dikabarkan Menghina Profesi Pembantu: Mungkin Mereka Sumbu Pendek
“Klub adalah yang terpenting. Bahkan lebih penting daripada pemain sepak bola terbaik di dunia,” tegas Joan Laporta.
Menurut laporan Reuters, pandemi Covid-19 menjadi pukulan keras bagi dunia sepak bola.
Pukulan paling telak terutama datang dari stadion pertandingan sepak bola yang kosong, tidak ada penjualan tiket penonton.
Dari faktor kosongnya stadion saja, angka pendapatan turun hingga rata-rata sebesar 11 persen.
Belum lagi kerugian juga diderita dari gagalnya siaran pertandingan sepak bola di berbagai saluran televisi dunia serta kurangnya pemasangan iklan.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, sebanyak 20 klub sepak bola menderita kerugian hingga dua triliun Euro (sekitar Rp339,8 kuadriliun).
Baca Juga: Produser Film Sebut Kasus Kris Wu Bisa Terjadi karena 4 Dosa Industri Hiburan, Apa Maksudnya?
Kerugian ini didapatkan dari faktor gagal menyiarkan pertandingan sepak bola.
Selain merugi, sejumlah klub sepak bola Eropa juga dikabarkan terlilit hutang lantaran membeli pemain serta harus melakukan perbaikan atau pengembangan stadion.
Berdasarkan perhitungan KPMG, klub sepak bola asal Inggris yaitu Tottenham Hotspur memiliki hutang terbesar saat ini yaitu sebesar 685 juta Euro (sekitar Rp11,6 triliun).
Perhitungan hutang ini belum memasukkan biaya yang belum dibayarkan pihak manajemen klub Tottenham Hotspur sewaktu melakukan transfer pemain.
Kemudian klub sepak bola dengan hutang terbesar di urutan kedua dan ketiga ada Manchester United dan Juventus.
Dengan masing-masing hutang sebesar 524 juta Euro (sekitar Rp8,9 triliun) dan 390 juta Euro (sekitar Rp6,6 triliun).
Sementara di urutan keempat ada Barcelona yang memiliki hutang sebesar 318 juta Euro (sekitar Rp5,4 triliun).
Dengan hutang besar serta kerugian yang harus ditanggung Barcelona, tentunya melepaskan Lionel Messi dianggap menjadi pilihan terbaik jika tidak ingin mengalami kebangkrutan lebih jauh.***