Protes ke Presiden BWF dan Otoritas Inggris, Dubes RI sampaikan Tiga Opsi Kebijakan Turnamen All England 2021

19 Maret 2021, 06:33 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya sampaikan usulan penghentian sementara turnamen All England, Kamis, 18 Maret 2021. /Kemlu RI

PR TASIKMALAYA - Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris Desra Percaya buka suara menanggapi isu mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 berkaitan dengan dugaan Covid-19.

Dubes Desra Percaya  mengungkapkan Ia telah menyampaikan surat kepada Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen dan Kepala Eksekutif Badminton All England, yang mengungkapkan kekecewaannya soal diskriminasi dan perlakuan tidak adil.

Tak hanya itu, dalam surat tersebut Dubes Desra Percaya juga meminta klarifikasi oal penarikan tim Indonesia dari turnamen All England yang dilakukan dengan sangat cepat setelah mendapat kabar melalui surel yang disampaikan oleh otoritas kesehatan Inggris (NHS).

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Anies Baswedan soal Target 2030-2050, Ferdinand Hutahaean: Bicara GRK Tak Bisa ‘Sok Bisa’!

“Dalam surat saya minta klarifikasi mengenai status dari pemain negara lain yang berada dalam satu pesawat," kata Desra Percaya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara.

"Kita kecewa ini kok penyelenggara begitu menerima surel (dari NHS) langsung percaya dan tidak berupaya untuk mencari solusi supaya tidak timbul apa yang dikatakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak adil,” sambungnya.

Adapun surel yang disampaikan NHS kepada pihak BWF tersebut berisi informasi dan kabar soal adanya seseorang yang dikonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang sama dengan yang ditumpangi tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada 13 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Sayangkan Keputusan BWF, Owen Jenkins: Atlet Bulu Tangkis Indonesia Paling Berbakat

Padahal, hal yang menimpa Tim Bulutangkis Indonesia bukanlah kasus pertama terkait Covid-19 yang terjadi selama turnamen.

Diketahui, pada Rabu, 17 Maret 2021, laga pembuka turnamen All England sempat tertunda setelah beberapa atlet dari India, Thailand, dan Denmark diindikasikan tertular Covid-19.

Namun, BWF sebagai penyelenggara langsung melakukan tes PCR ulang kepada tim dari tiga negara tersebut dan setelah hasil tes keluar negatif, mereka diizinkan melanjutkan kompetisi.

 Baca Juga: Anda Harus Tahu! Inilah 4 Tanda Tidak Lagi Mencintai Pasangan, Salah Satunya Merasa Terkuras Secara Emosional

Sementara tim Indonesia tidak diberi kesempatan untuk dites ulang, melainkan harus langsung menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan dikabarkan telah di diskualifikasi dari ajang badminton bergengsi tersebut.

Atas kejadian tersebut, Dubes Desra Percaya menyebut ini sangat mengecewakan dan membuat marah publik Indonesia karena tim Bulutangkis Indonesia telah lama berlatih untuk bertanding dalam kompetisi itu dan selalu mematuhi seluruh protokol kesehatan yang disyaratkan.

Dalam upaya penyelesaian isu tersebut, selain mengirimkan surat pada Presiden BWF, Dubes Desra diketahui juga telah berbicara dengan Kepala Departemen Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris Sarah Cooke agar otoritas Inggris mempertimbangkan tiga opsi.

 Baca Juga: Sebuah Video Syur Kembali Tersebar, Kabid Humas Polda Jabar: Sudah Diketahui Siapa-siapa yang Melakukan Adegan

Adapun opsi tersebut, yaitu pertama, segera melakukan tes usap PCR kepada tim Indonesia yang hasilnya akan menunjukkan bisa atau tidaknya mereka untuk dapat melanjutkan kompetisi.

Kedua, menghentikan sementara turnamen All England agar seluruh tim peserta dapat menjalani isolasi mandiri karena para atlet dan pendukung tim Indonesia sudah berinteraksi dengan banyak negara selama lima hari pertama turnamen berlangsung.

“Jadi semua (tim) diberikan perlakuan yang sama, dan setelah (isolasi selama) 10 hari dimulai lagi pertandingan itu. Ini seperti yang pernah dilakukan dalam (turnamen tenis) Australian Open di Melbourne,” tutur Desra Percaya.

Baca Juga: Pemain Indonesia Dipaksa Mundur dari YONEX All England 2021, BWF Beri Pernyataan

Selain opsi tersebut, Indonesia juga menawarkan opsi yang paling ekstrem yaitu agar turnamen All England dihentikan sepenuhnya mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk atlet Indonesia.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler