Indonesia’s Chemical 4.0, Kemenperin Dorong Industri Petrokimia Berbasis Energi Terbarukan

- 19 November 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi industri petrokimia.
Ilustrasi industri petrokimia. //Pixabay

PR TASIKMALAYA – Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Muhamad Khayam mengatakan jika pada Indonesia’s Chemical 4.0 terdapat beberapa tantangan.

Ia juga mengharapkan agar proses produksi industri petrokimia pada tahun 2030 sudah dapat dilakukan dengan berbasis renewable energy (energi terbarukan).

"Pada Indonesia's Chemical 4.0 terdapat beberap tantangan, mulai dari pabrik tidak efisien, adaptasi teknologi rendah, kurangnya kemampuan R&D, dan persoalan rantai pasok," ucapnya.

Baca Juga: Kemnaker Berbagi Informasi Aturan Perjanjian Kerja untuk Lindungi Para Pekerja

"Diharapkan, pada 2030, industri petrokimia ini nantinya berbasis renewable energy," sambung Khayam.

Demikian disampaikan Khayam pada acara seminar web bertajuk Indonesia Petrochemical and Plastic Industry Outlook 2021 pada Rabu, 18 November 2020.

Namun, produksi berbasis batu bara dan migas akan tetap dilaksanakan secara beriringan. Ini karena berkaitan dengan skema Indonesia’s Chemical 4.0 yang ingin dcapai.

Di tahun 2030, Kemenperin memproyeksikan, produksi kimia dasar akan meningkat, lalu penggunaan bahan baku kawasan indsutri semakin optimal.

Baca Juga: Sebut Kerumunan Massa Banyak Terjadi di Kota Lain, Sekjen HRS: Anies Dipanggil, Gubernur Lain Engga?

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x