21 Orang Tolak Ikrar Aswaja, Bupati Sampang Minta Warga Tetap Rukun

- 10 November 2020, 07:21 WIB
Ilustrasi Berdoa
Ilustrasi Berdoa /Pixabay/Chiplanay

PR TASIKMALAYA - Penolakan ikut pernyataan ikrar untuk kembali ke ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dilakukan oleh sekitar 21 pengungsi Syiah asal Kabupaten Sampang.

Hal tersebut disampaikan oleh mantan pimpinan Syiah Sampang, Tajul Muluk.

"Saya tidak mengerti alasan mereka tidak ingin kembali ke ajaran Aswaja sebab intinya kami tidak ingin memaksakan kehendak mereka dikarenakan ini berkaitan dengan keyakinan masing-masing," kata Tajul dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, Senin, 9 November 2020.

Baca Juga: Barakuda hingga Mobil Water Canon Disiapkan Jelang Kedatangan Habib Rizieq Shihab

Mengetahui ada 21 mantan pengikutnya yang menolak kembali ke Aswaja, Tajul berharap, ada pemisahan saat tinggal di tempat pengungsian Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo.

"Namun belum dapat dipastikan karena masih menunggu keputusan dari pemerintah. Jadi untuk sementara ratusan pengungsi yang ikrar Suni tetap hidup berdampingan di pengungsian Sidoarjo bersama mereka," tambahnya.

Saat disinggung setelah menyelesaikan Ikrar pada Kamis 5 November 2020, dirinya merasa lega karena sudah tidak memiliki hutang di hadapan Tuhan dan di hadapan masyarakat Madura.

Baca Juga: Trump dan Biden Apresiasi Keberhasilan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer dan BioNTech

"Harapan pulang memang ada tapi bukan priotas, semoga dengan pernyataan ikrar ini bisa memperbaiki yang rusak dan menyambung yang telah putus," harap Tajul.

Sebelumnya, sekitar 274 pengungsi Syiah Sampang menyatakan ikrar menjadi Muslim Sunni di Pendopo Agung, Kamis 5 November 2020.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah