Ia juga beranggap, hal tersebut merupakan sesuatu yang baik.
Menurutnya, olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan kemewahan, tetapi kreativitas dan inovasi, lebih hemat biaya dan sederhana.
"Pencalonan jadi tuan rumah Olimpiade bukanlah untuk gagah-gagahan, melainkan salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa," ujarnya.
Baca Juga: PTDI Berupaya Memaksimalkan Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Bagikan 1.000 Masker Gratis
"Karena itu, pencalonan ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menata diri, memperbaiki yang selama ini masih kurang, dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, prestasi atlet, visibilitas global sebagai kota penyelenggara, dan sebagainya," tutupnya.
View this post on Instagram
Sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018, Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Untuk pencalonan ini, kita bersaing dengan Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, RRT, dan India. Penentuan tuan rumah ini akan ditetapkan di 2024 dan proses seleksi dimulai selambat-lambatnya 2023. Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menetapkan norma baru untuk tuan rumah Olimpiade yang lebih sederhana dan hemat biaya. Ini sesuatu yang baik. Olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan kemewahan, tetapi kreativitas dan inovasi, lebih hemat biaya dan sederhana. Pencalonan jadi tuan rumah Olimpiade bukanlah untuk gagah-gagahan, melainkan salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa. Karena itu, pencalonan ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menata diri, memperbaiki yang selama ini masih kurang, dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, prestasi atlet, visibilitas global sebagai kota penyelenggara, dan sebagainya.
A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Nov 3, 2020 at 10:11pm PST
***
Network
