Peroleh Ilmu Penanggulangan Banjir dari Surabaya, Pansus Banjir DPRD Jakarta: Kami Belajar Banyak

- 23 Oktober 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir /Dok. BPBD Kabupaten

PR TASIKMALAYA - Panitia khusus penangan banjir di DKI Jakarta memiliki agenda kunjungan ke beberapa kota untuk belajar menangani banjir.

Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, menjelaskan sebelum ke Surabaya, ia mengaku sudah sempat ke Semarang untuk mengetahui penanganan banjir di sana.

"Kemarin kita sudah ke Semarang. Kita sudah punya ilmu banyak. Penanggulangan banjir dalam 10 tahun dari 80 persen titik genangan kini tinggal 13 persen,” kata Zita, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 23 Oktober 2020 dari laman Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Alasan Staycation Liburan Aman saat Pandemi Covid-19

“Tadi ke tempat Bu Risma lebih luar biasa lagi, 50 persen titik banjir kini tinggal 2,3 persen. Tadi kami belajar banyak dari Kota Surabaya," tambahnya.

Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta belajar kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang cara menangani banjir di Kota Surabaya.

Pertemuan itu digelar di ruang sidang Wali Kota Surabaya Gedung Balai Kota Surabaya, Kamis, 22 Oktober 2020.

Zita mengaku kaget melihat kondisi Kota Surabaya yang hijau penuh dengan tanaman. Menurutnya, mulai dari Bandara hingga ke tengah kota tampak hijau.

Baca Juga: Minta Tim Pemburu Harun Masiku Dibubarkan, ICW: KPK Bukan Tak Mampu, Tapi Tak Mau

"Jadi, saya bisa bilang Kota Surabaya bukan hanya berhasil menangani banjir. Kita juga bilang bisa dengan kota green city, kota yang hijau sustainable," kata Zita.

Ia juga menjelaskan setidaknya ada lima masukan dari Wali Kota Risma yang dapat dijadikan rekomendasi untuk mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta.

Pertama, kalau bikin jalan, jangan jalannya saja yang dibaguskan, tapi salurannya dulu yang diutamakan.

Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Suap, KPK Periksa Wali Kota Tasikmalaya

“Kalau jalan di DKI, kalau kita buka, bawahnya hancur. Harus salurannya dulu dibetulin, terus jalannya," kata Zita.

Kedua, air itu anugerah Tuhan, sehingga air itu harus dialirkan dan ditampung dengan baik.

Jadi jumlah air yang masuk harus diketahui dan bisa menampung serta harus bisa mengalirkan dengan baik.

Baca Juga: Diduga Tagih Hutang Ratusan Juta, Perempuan ini Ditemukan Tewas Terbakan di Mobil
Ketiga, banjir itu merupakan kiriman Tuhan, sehingga harus punya master plan yang bagus dan bisa melakukan kerja nyata, yang harus bisa dirasakan oleh warga DKI Jakarta.

Keempat ialah kekompakan, kolaborasi antar dinas.

"Kemudian yang keempat yakni kekompakan, kolaborasi antar dinas di Kota Surabaya itu bagus. Kalau ada banjir bukan hanya tugas Dinas Pekerjaan umum bukan, tapi Dinas Pemadam Kebakaran juga ikut. Jadi koordinasi cukup baik," kata Zita.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Libur Panjang Akhir Oktober Hindari Kerumunan, Manfaatkan Berkumpul di Rumah

Kelima, Zita mencatat pesan yang disampaikan oleh Wali Kota Risma adalah air yang masuk ke aliran sungai harus dipecah supaya tidak berhenti.

"Jadi itu lima pesan dari Bu Rism. Kami dari Pansus Banjir dapat ilmu banyak. Jadi nanti rekomendasinya banyak dari Kota Surabaya dan kota-kota lainnya. Banyak tadi yang kami dapat," kata Zita.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x