Prediksi Multibencana Jelang Puncak Fenomena La Nina, BMKG Beri Peringatan

- 13 Oktober 2020, 21:06 WIB
Ilustrasi dampak La Nina.
Ilustrasi dampak La Nina. /PIXABAY/David Mark

Sisanya sebanyak 27 persen, sudah mengalami musim hujan seperti Jawa Barat sejak September 2020, atau bahkan Papua dan Ambon sudah sejak April 2020.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi cuaca, dengan mencari informasi melalui aplikasi BMKG, yang menyediakan data rinci hingga tingkat kecamatan.

Data di aplikasi BMKG itu akan diperbarui setiap tiga jam dan dapat memprediksi kondisi cuaca untuk tujuh hari ke depan.

Baca Juga: Prabowo Subianto: UU Ciptaker Mengakomodir 80 Persen Permintaan Buruh

"Jadi hari ini 13 Oktober, kita bisa cek 19 Oktober gimana kondisi cuaca di setiap kecamatan di Indonesia untuk perkembangan setiap 3-6 jam dalam satu hari," ungkapnya.

Lebih jauh Dwikorita pun mengingatkan untuk mengantisipasi badai La Nina pada Oktober hingga November nanti.

Terdapat beberapa wilayah yang harus mendapat prioritas penanganan antara lain, di Pulau Jawa sampai dengan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Keterisian Ruang Isolasi Turun, Ridwan Kamil: Jangan Sampai Menyentuh Angka Kritis

“Prioritas Jawa, tergantung bulannya. Untuk Oktober- November terutama Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi terutama bagian Selatan, tengah juga Kalimatan Tengah, Kepulauan Maluku.

"Lalu, Papua Barat, termasuk Maluku Utara. Kemudian di bulan Desember itu terlihat di sini terutama wilayah Indonesia Tengah,” papar Dwikorita.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan fenomena La Nina perlu diantisipasi sedini mungkin.

Baca Juga: Plt Gubernur Bengkulu: Amar Maruf Dilakukan dengan Etika Santun dan Menyejukan Umat

Alasannya, fenomena tersebut, menurut BMKG berpotensi menimbulkan multibencana mulai dari gempa hingga tsunami.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x