Network
PR TASIKMALAYA - Setelah perhelatan Pilpres 2024, dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia soroti potensi pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Rencana pertemuan Megawati dan Prabowo ini tengah digodok, memicu spekulasi dan perdebatan di kalangan analis politik.
Menurut Alfath, potensi pertemuan ini masih sangat besar terjadi, terutama mengingat Prabowo dan Gibran masih membutuhkan dukungan dari PDI Perjuangan di parlemen.
"Saya belum bisa memastikan, tetapi potensi itu masih sangat besar terjadi," ujar Alfath pada Sabtu, 30 Maret 2023, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Baca Juga: Mobil Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Masuk ke Lokasi Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
Walaupun Presiden Joko Widodo masih merupakan kader dari PDI Perjuangan, kekuatan partai ini tetap menjadi faktor penting dalam dinamika politik di Indonesia.
Kepala Departemen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Caroline Paskarina juga melihat kemungkinan besar terjadinya pertemuan antara kedua tokoh tersebut.
Tujuan dari pertemuan tersebut belum dapat dipastikan, terutama mengingat proses persidangan sengketa hasil pemilu yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
Caroline menyoroti juga pentingnya relasi kuasa yang seimbang dalam pemerintahan dan penguatan kualitas demokrasi.
Baca Juga: Waspada Jangan Asal Beli Kurma, Kenali Ciri-ciri yang 'Palsu' dan Tak Sehat bagi Tubuh
Meskipun PDI Perjuangan berpotensi berada di luar kabinet, partai ini tetap memiliki peran sebagai penyeimbang dalam mekanisme check and balances, terutama sebagai partai politik yang meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2024.
Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, yang menyatakan "Insyaallah" terkait peluang pertemuan antara Megawati dan Prabowo, menambah kompleksitas situasi politik.
Puan Maharani hanya tersenyum saat ditanya mengenai peluang PDI Perjuangan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Dalam dinamika politik yang terus berubah, pertemuan antara Megawati dan Prabowo memiliki potensi untuk membentuk pola baru dalam lanskap politik Indonesia.***
