Network
PR TASIKMALAYA – Mari kita gali lebih dalam mengenai fenomena yang hanya terjadi setiap empat tahun, yakni Tahun Kabisat. Dalam sejarah peredaran waktu, tahun kabisat menjadi titik unik yang sering dipertanyakan banyak orang.
Diketahui, tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali, di mana bulan Februari memiliki 29 hari dari tahun biasanya, bukan 28 hari.
Penyebab dari fenomena ini karena gerak semu tahunan matahari yang membutuhkan 365,25 atau 365 ¼ jam hari untuk satu putaran penuh.
Untuk menyesuaikan perbedaan ini, setiap empat tahun, satu hari ekstra ditambahkan ke kalender, yang dikenal sebagai tahun kabisat dilansir dari laman Indonesia Baik.
Asal Usul Tahun Kabisat
Baca Juga: Peringatan Isra Mi'raj, Ratusan Umat Muslim Jayapura Merayakan di Masjid Al-Aqsha
Konsep tahun kabisat pertama kali dicetuskan oleh astronom bernama Sosigenes Alexandria pada masa kepemimpinan Julius Caesar pada tahun 1500 Masehi.
Tahun kabisat sendiri terjadi empat tahun sekali, dimana Februari mendapatkan tambahan satu hari sehingga memiliki 29 hari bukan 28 seperti biasanya.
Aturan penentuan tahun kabisat melibatkan pembagian angka tahun dengan parameter tertentu untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk dalam kategori tahun kabisat atau tidak.
