Pilkada Serentak 2020 Tak Ditunda, Fuad Bawazier: Nyawa Manusia Diobral Murah

- 23 September 2020, 13:37 WIB
ILUSTRASI pemilu.*
ILUSTRASI pemilu.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT

PR TASIKMALAYA – Polemik pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 terus mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak.

Kali ini datang dari Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier. Ia menyebut, riskan melakukan pilkada di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.

“Resikonya sangat berat, selain mempertaruhkan banyak hal terutama nyawa manusia seperti diobral murah. Pemerintah dan KPU nampaknya nekad akan tetap melaksanakan Pilkada pada 9 Desember 2020, meski Pandemi Covid-19 masih meningkat.

Baca Juga: Satu Wartawan Reaktif Covid-19 usai Wawancarai Menteri Agama

"Demi menjaga dari terinfeksi Covid-19, sebaiknya pemilih menolak datang ke TPS untuk Pilkada karena TPS bisa jadi klaster baru,” ujar Fuad dikutip dari RRI.

Bagaimana tidak, anak sekolah dan mahasiswa saja belajar dari rumah. Orang kantor bekerja dari rumah, dan aturan lainnya yang melarang kerumunan atau kumpul-kumpul, jelasnya.

“Nah dalam pilkada sebaliknya, karena mengundang orang berkumpul. Pilkada biasanya diawali dengan kampanye dan lain-lain. Akhirnya terlalu beresiko bagi pemilih untuk datang ke kampanye dan TPS,” ujar Fuad.

Baca Juga: Putuskan Gabung KAMI, Gatot Nurmantyo Cium Kebangkitan PKI Gaya Baru

Fuad menambahkan, dirinya tidak akan datang ke TPS. Dia berpendapat aka nada banyak orang yang bersikap sama dengannya. Hal tersebut dilakukan karena riskan terpapar Covid-19.

Oleh karena itu, KPU seharusnya bisa mengatur pemilu dengan sistem online. Jika tidak bisa, sebaiknya Pilkada ditunda lagi atau menghadapi risiko para pemilih terpaksa tidak memilih karena tidak mau datang ke TPS.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x