Kemenperin Nilai Ajakan Boikot Produk Israel Bisa Perkuat Produk Lokal

- 1 November 2023, 14:10 WIB
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika. /(Kementerian Perindustrian)

PR TASIKMALAYA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi boikot produk Israel.

Aksi boikot produk merupakan salah satu cara terkini untuk melakukan demonstrasi kepada Israel yang dilakukan oleh masyarkat dunia kini. Bagai sanksi ekonomi, inilah yang diharapkan dari aksi boikot tersebut.

Begitu pula yang dilakukan Indonesia saat ini. Kemenperin menilai aksi masyarkat untuk melakukan boikot terhadap produk Israel dapat membantu pemerintah. Selain sebagai bentuk kecaman terhadap Israel, ini bisa menjadi titik awal untuk melakukan pengetatan nasional atas barang-barang impor.

"Di sosmed ada ajakan-ajakan untuk memboikot beberapa produk, ya mudah-mudahan itu akan menjadi momentum yang bagus bagi kita untuk memperkuat pengetatan arus barang karena kita masih impor beberapa produk," jelasnya dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 di Jakarta, pada Selasa, 31 Oktober 2023, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Harapan selanjutnya ia sampaikan agar produk-produk hasil produksi dalam negeri bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh pasar domestik.

Aksi boikot ini ditujukan kepada para produsen buatan Israel dan juga produk-produk yang secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Israel melakukan penyerangan terhadap Gaza.

Baca Juga: Cara Kerja Bom Fosfor Putih, Senjata yang Digunakan Israel di Gaza

Tanggapan Indonesia kepada Serangan Israel

Ilustrasi boikot.
Ilustrasi boikot. /Pixabay/Sweetlouise

Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo juga mengutuk keras serangan Israel yang ditujukan ke Rumah Sakit Al-Ahli (Baptist).

"Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap RUmah Sakit Al-Ahli (Baptist). Ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter Internasional," Tegas Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam saja melihat korban sipil terus berjatuhan. Kemudian tidak adanya perlakuan yang adil terhadap rakyat Palestina.

Eskalasi konflik Palestina-Israel masih belum mereda hingga kini. Saat ini tercatat lebih dari 10.000 orang yang terbunuh dalam konflik beberapa minggu ini. Secara rinci 8.525 korban jiwa dari pihak Palestina dan 1.538 korban jiwa dari pihak Israel.

 

Baca Juga: Gencatan Senjata Ditolak Israel, Gaza Terus Dibombardir, Berapa Jumlah Korban Sekarang?

Selain itu, Indonesia sebagai Anggota Dewan HAM di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terus melakukan upaya diplomasi. Pada pertemuan darurat Majelis Umum PBB, Indonesia menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan Palestina, bersama dengan negara-negara yang pro terhadap Palestina.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan di New York, pada 27 Oktober 2023 tersebut disepakati resolusi perdamaian Majelis Umum PBB bagi Palestina dan Israel. Dua poin yang ditekankan, yaitu disegerakannya gencatan senjata dan penghentian ultimatum Israel terhadap warga Gaza.

Namun dalam forum PBB itu Israel secara terang-terangan menolak resolusi itu. Tak hanya itu, pada hari-hari berikutnya hingga hari ini, serangan Israel terhadap Palestina masih terus terjadi.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x