“Semula hasil-hasil kerja lembaga survey itu menarik sebagai metode untuk melihat peta perilaku politik warga,” kata Andi.
Selain itu, metode survei yang dipakai sebelumnya tidak dikenal oleh banyak orang, maka bisa menjadi kemajuan ilmu pengetahuan sosial.
“Hal ini tentu suatu kemajuan ilmu pengetahuan sosial karena sebelumnya metode survei ini tidak banyak dikenal,” lanjutnya.
Baca Juga: Mari Coba Tes IQ ini dengan Temukan Perbedaan Gambar Ibu yang Kecewa Jemurannya Kehujanan!
Di lain hal, jurnalis senior mantan Majalah Tempo Elik Susanto menyarankan supaya lembaga survei tidak menjadikan survei politik sebagai alat untuk membodohi masyarakat luas.
Mengingat banyaknya survei yang dibuat oleh berbagai lembaga survei yang ada saat ini dalam rangka Pemilu.
“Sebaiknya lembaga survei harus profesional dan ketat pada metodologi riset,” kata Elik.***