“Perempuan Afghanistan dan Gadis Afghanistan dapat menciptakan kehormatan besar bagi negara, karena mereka adalah suatu kehormatan bagi umat Islam, sampai saat ini perlawanan dan pendirian merupakan suatu kehormatan,” ujar Ebrahim Raisi.
Kedua negara setuju adanya akses pendidikan untuk perempuan di berbagai tingkat. Atas adanya revolusi Islam di Iran, Ebrahim Raisi menilai bahwa perempuan saat ini mampu berkontribusi dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, budaya, Kesehatan, dan pendidikan.
Baca Juga: Hasil Survei Kurang Puas dengan Kinerja Jokowi, Cenderung Pilih Prabowo Subianto
Dukungan kedua negara tersebut diharapkan mampu mendorong adanya perubahan atas sistem sosial politik yang ada di Afghanistan. Mengingat, Afghanistan kini, merupakan negara yang dikuasai oleh kelompok Islam puritan yang terkenal, Taliban.
Sebagai bahan Informasi bahwa Indonesia dan Iran memiliki kesamaan dalam beberapa hal, di antaranya adalah sama-sama menjadi anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), anggota Gerakan Non-Blok, dan kedua negara itu pun juga memiliki populasi umat Muslim yang besar.
Kunjungan Seyyed Ebrahim Raisi pada 23-24 Mei ke Indonesia menjadi kali pertamanya semenjak ia terpillih menjadi Presiden Republik Islam Iran pada tahun 2021. Kunjungan ini, diinisiasi oleh pemerintah Indonesia sebagai bentuk penguatan kerja sama kedua negara.***