Network
PR TASIKMALAYA - Seorang ibu hamil dilaporkan meninggal dunia bersama bayinya usai ditandu sejauh 100 kilometer.
Ibu hamil tersebut harus ditandu sejauh 100 kilometer karena minimnya fasilitas saat menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masamba.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, ibu hamil yang meninggal bersama bayinya itu bernama Eva Yuliani (18).
Ia merupakan warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Ide Rekomendasi Minuman Berbuka Puasa Ramadhan 2023 untuk Melepas Dahaga
Ibu hamil yang masih berusia 18 tahun ini dilaporkan terpaksa harus ditandu menuju RSUD Andi Djemma Masamba setelah dirawat di Puskesmas Seko Barat.
Eva yang sedang hamil harus ditandu menuju RSUD karena akses dan fasilitas kesehatan di daerah tersebut masih minim.
Ibu hamil berserta bayinya ini meninggal ditandu dengan berjalan kaki melewati jalan tanah yang berlumpur dan penuh rumput ilalang melewati hutan-hutan.
Dalam perjalanan ke RSUD, puluhan bahkan ratusan warga sejak pagi hingga malam hari bergantian mengangkat tandu sejauh kurang lebih 100 kilometer.
Setelah mendapat jalan yang kondisinya lumayan bagus, ibu hamil ini akhirnya dijemput menggunakan ambulans milik Puskesmas Kecamatan Rongkong.
Eva sempat mendapat perawatan di puskesmas tersebut namun kondisinya makin kritis. Iapun kemudian diteruskan dibawa ke RSUD Andi Djemma Masamba.
Perjalanan terjal tak berhenti sampai di sana, ambulans yang membawa Eva masih mendapat rintangan di jalan.
Baca Juga: Benci Pernikahan, Ahn Jae Hyun Tolak Lamaran Kekasihnya di Episode Pertama 'The Real Has Come'
Perjalanan Eva terganggu oleh akses yang kurang memadai sehingga rombongan warga yang mengikuti ambulans berupaya memperbaiki jalan saat mendapat jalan berlumpur dan berkubang dengan menggunakan alat seadanya.
Begitu sampai di RSUD Andi Djemma Masamba, Eva dan bayi dalam kandungannya sempat mendapat perawatan intensif. Sayang, ibu hamil ini dilaporkan meninggal dunia. Sekitar 2 jam kemudian disusul bayinya.
Keduanya terpaksa harus dibawa kembali ke kampung untuk dimakamkan.***
