Network
PR TASIKMALAYA - Sebelumnya, Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga memiliki penyakit HIV.
Pasalnya, Yodi diketahui sempat mengunjungi Rumah Sakitt Cipto Mangunkusumo untuk periksa ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin.
Hal itu diketahui oleh pihak kepolisian dari bukti transaksi keuangan korban dengan rumah sakit tersebut.
Baca Juga: BTS Bakal Rilis Single Baru Berbahasa Inggris saat Comeback Bulan Depan
"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Tentang analisa transkasi keuangan korban ditemukan data bahwa dengan gunakan debit BCA melakukan pembayaran ke RSCM," ujar Tubagus Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade, sebelumnya.
Pembayaran itu, kata dia, dilakukan untuk pemeriksaan lab dan konsultasi dokter penyakit kelamin dan kulit.
Kemudian Polda Metro Jaya mengungkap bahwa alasan Yodi melakukan pemeriksaan yakni diduga karena Yodi sebelumnya ada keluhan.
Baca Juga: Masih Tak Yakin Sang Anak Tewas Bunuh Diri, Ayah Yodi Prabowo Penasaran dengan Isi Rekaman CCTV
"Ada keluhan, makanya dia berobat," ujar Tubagus, Minggu 26 Juli 2020 seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.
Tapi, Yodi hingga meninggal dunia belum mengetahui hasil tes kesehatan itu.
Sebab, almarhum Yodi ternyata belum sempat mengambil hasil dari tes di RSCM Kencana.
"Kenapa dia melakukan? Pasti ada keluhan. Melakukan konsultasi ke dokter, disarankan melakukan pengecekkan. Dilakukan atas dirinya sendiri. Apakah positif HIV, tapi sampai korban meninggal dunia hasilnya tidak diambil," terang Tubagus.
Baca Juga: Tawarkan Pengalaman Misterius, 'Randonautica' Jadi Aplikasi Pengabul Permintaan?
Hingga kini kasus Yodi masih belum berakhir dan masih banyak dugaan mengenai latar belakang Yodi yang diduga kuat melakukan bunuh diri.
Jasadnya sendiri ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat 19 Juli 2020.***
