Tak Temukan Tanda Kekerasan dalam Jasad Korban, Urine Editor Metro TV Positif Mengandung Amfetamin

- 25 Juli 2020, 13:30 WIB
Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo. (Antara)
Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo. (Antara) /Antara

PR TASIKMALAYA - Polisi terus ungkap hasil temuan atas kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Dari bukti barang berharga, senjata hingga luka tusukan telah didalami oleh tim penyidik khusus.

Sabtu, 25 Juli 2020 Kedokteran Forensik (Dokfor) Polda Metro Jaya memastikan hasil pemeriksaan skrining narkoba, di dalam urine Yodi Prabowo ditemukan kandungan positif amfetamin.

Baca Juga: Berikan Kode Akhiri Hidup Sebelum Tewas, Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri Karena Masalah Pribadi

"Dari hasil skrening narkoba, ditemukan di dalam urine korban ada kandungan anfetamin positif," kata Dokter Forensik (Dokfor), Kombes Pol Made Wira, dalam rilis penyelidikan kasus Yodi Prabowi, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Sementara untuk luka yang ada di tubuh jasad, diketahui diakibatkan karena tusukan benda tajam.

Made mengatakan, ada empat tusukan di dada. Dimana tusukan yang paling dalam menembus hingga paru-paru.

Baca Juga: Senjata Pisau Ternyata Dibeli oleh Korban, Polisi Sebut Kematian Editor Metro TV Adalah Bunuh Diri

"Kami tidak menemukan tandan-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada, sebanyak 4 kali," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x