Hadiri Hari Puncak HPN 2023, Jokowi Sebut Kebebasan Pers Kini sudah Bergeser

- 9 Februari 2023, 15:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023. /

PR TASIKMALAYA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa saat ini kebebasan pers sudah bergeser karena kurang bebas.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri acara Puncak Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 yang digelar di Gedung Serbaguna Pemprov Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis, 9 Februari 2023.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa saat ini dunia pers sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Drakor yang Cocok Ditonton di Hari Valentine, Ada Touch Your Heart hingga Crash Landing on You

"Saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Saya ulang, dunia pers tidak sedang baik-baik saja," kata Jokowi, Kamis, 9 Februari 2023.

Jokowi menjelaskan bahwa isu utama dalam dunia pers yang sebelumnya mengenai kebebasan, namun pada saat ini sudah bergeser.

"Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers, selalu itu yang kita suarakan, tapi sekarang apakah isu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini?," kata Jokowi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJNEWS, Kamis, 9 Februari 2023.  

Baca Juga: Usai Sukseskan Extraordinary Attorney Woo, Park Eun Bin Siap Main Drama Baru 'Diva of the Deserted Island'

Menurut Presiden yang lahir pada tanggal 21 Juni 1961 itu, pers saat ini sudah cukup bebas sebab siapapun bisa membuat berita dengan sebebas-bebasnya.

Dia menegaskan bahwa masalah utama dalam pers saat ini adalah mengenai pemberitaan yang bertanggung jawab.

Sebab, menurutnya saat ini masyarakat sudah dibanjiri dengan sejumlah berita dari media sosial hingga media digital lainnya dan juga termasuk dari platform asing yang hanya sekadar mementingkan sisi komersial.

Baca Juga: Tes IQ: Waktunya Mukbang! Temukan 3 Perbedaan di Sana, untuk Buktikan Bahwa Kamu Jenius

"Masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing dan umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh AI (artificial intelligence). Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional,"ucap pria berusia 61 tahun tersebut.

Dia lalu mengatakan bahwa banyak berita beredar yang telah mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik semata.

Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa pemberitaan seperti ini tidak boleh mendominasi kehidupan di lingkungan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: D’Koplo Hadirkan Kejimin dari Korea dan Berkolaborasi dengan BLACKPINK KW

"Ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan," tutur Jokowi menambahkan.

Sekedar informasi, Hari Pers Nasional (HPN) biasanya diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari.

HPN kali ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia, dan didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985.*** 

Editor: Wulandari Noor

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah