Network
PR TASIKMALAYA - Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pagi ini.
Saat Gunung Marapi erupsi dikabarkan ada 40 orang sedang melakukan pendakian.
Diketahui, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengatakan bahwa sebanyak 40 pendaki saat ini sedang berkemah di Gunung Marapi saat gunung tersebut mengalami erupsi pukul 06.11 WIB.
Menurut penjelasan Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, saat ini ada sekitar 40-an pendaki yang sedang berkemah.
Baca Juga: 5 Tanda yang Menunjukkan Seorang Introvert Sosial, Berapa Banyak yang Cocok Denganmu?
Yang mana sebelum Gunung Marapi erupsi telah ditegaskan untuk tidak menuju puncak gunung tersebut.
"Ada 40-an, 20 orang masuk di Kamis (05/1) dan 20 lainnya pada Jumat (06/1), letusan ini hanya di puncak, mereka sudah diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah," katanya pada Sabtu, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
"Semoga tidak ada yang nekat menuju puncak, kami segera melakukan pengecekan," katanya lagi.
Baca Juga: Tes IQ: Si Jenius Pasti Tertantang! Bisa Temukan Angka 6? Ayo Tunjukan Ketelitian dan Mata Jeli Anda
BKSDA sebelumnya telah menutup jalur pendakian di akhir tahun.
Ini dilakukan untuk mewaspadai peningkatan aktivitas Marapi.
"Salah satu alasan mengapa ditutup pada Desember sampai awal Januari itu kan karena aktivitas gempa meningkat," katanya.
Diketahui, Gunung Marapi ini adalah salah satu gunung api aktif di Sumbar.
Baca Juga: The Glory Tanggapi Laporan Terkait Tanggal Rilis Part 2
Yang mana ini dipantau secara menerus oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dengan ketinggian 2.891 mdpl.
Letusan terakhir Gunung Marapi terjadi pada 4 Juni 2017 lalu sebanyak 6 kali pada kawah berwarna asap kelabu tebal dan tinggi asap mencapai 700 meter serta hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar.
Kini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau waspada.
BKSDA juga mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung tersebut dan pengunjung ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendaki atau mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak.***
