Bocorkan Perjalanan Reklamasi di Pantai Ancol, Seorang Nelayan: Dulu Tidak Seperti Sekarang ini

- 12 Juli 2020, 11:00 WIB
Dokumentasi sebuah ekskavator meratakan pasir di proyek reklamasi Pantai Ancol, Jakarta Utara. (Antara/Andika Wahyu)
Dokumentasi sebuah ekskavator meratakan pasir di proyek reklamasi Pantai Ancol, Jakarta Utara. (Antara/Andika Wahyu) /

Tak hanya Dieng, nelayan lain seperti Reza mengakui terkait perkembangan reklamasi di pantai Ancol.

Dan akibat reklamasi itu, puluhan nelayan itu merasakan dampak karena semakin susahnya akses mereka untuk mendapatkan tempat berlabuh kapal.

"Sebagian besar nelayan paham dampak reklamasi, tetapi tidak tahu menyampaikan harapan dan masukan kepada siapa," kata Reza dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Basweadn pun mengakui bahwa tanah yang sekarang timbul di kawasan Ancol meripakan hasil pengerukan waduk dan sungai yang sudah dilakukan sejak 11 tahun yang lalu.

Baca Juga: Orang Tuangnya Sibuk Berpesta di Lantai Bawah Rumah, Seorang Bayi Tewas Diserang Anjing di Kamarnya

"Lumpur itu ditaruh di kawasan Ancol dan proses ini sudah berlangsung cukup panjang. Bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak 3,4 juta meter kubik," jelas Anies.

Lumpur ini lalu ia sebut biisa dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol.

Kegiatan reklamasi pun dia nilai dapat melindungi warga Jakarta dari bencana banjir.

Sementara itu, Anies mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 237 tahun 2020 pada 24 Februari 2020 tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi dunia fantasi seluas 35 hektar dan Taman Impian Jaya Ancol Timur seluas 120 hektar ***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x