Kalung Antivirus Corona Banyak Dikritik, Sudjiwo: Jangan Langsung Diolok Sambil Diharap Gagalnya

- 7 Juli 2020, 07:00 WIB
Kepala Balitbangtan Kementrian Pertanian lakukanklarifikasi terkait kalung eucalyptus. Foto : Ist
Kepala Balitbangtan Kementrian Pertanian lakukanklarifikasi terkait kalung eucalyptus. Foto : Ist /Argo/

Sementara dokter spesialis Rumah Sakit Omni Pulomas, dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan inovasi Kementan itu tak layak disebut kalung antivirus corona namun sebaiknya disebut saja kalung eucalyptus.

"Tidak ada bukti sahih produk ini dapat mencegah #Covid-19. Ikuti saja yang sudah jelas, jaga jarak, masker, dan cuci tangan," tulis dokter Dirga.

Sementara itu musisi indonesia sekaligus dokter, Tompi juga meragukan inovasi tersebut.

"Ada research-nya yang melaporkan bisa, namun masih butuh penelitian lanjut. Membuatnya langsung sebagai alternatif treatment dalam jumlah besar, enggak bijak," tulis Tompi di akun Twitternya. 

Baca Juga: Pasca TikTok Diboikot, Fitur Reels Instagram Ambil Peluang Pengguna di India

Namun para menteri masih ada yang mempercayai khasiat dari kalung tersebut, salah satunya Menteri Basuki yang ikut memasangkan kalung itu kepada salah satu awak media.

Ia megatakan bahwa dengan kontak 15 menit bisa membunuh 42 persen dari corona, sementara pemakaian 30 menit bisa membunuh 80 persen corona.*** (Ari Nursanti)

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x