Begini Pesan Wakil Kepala BPKP untuk 401 Pengurus PKUB di Klaten yang Telah Dikukuhkan

- 16 November 2022, 19:18 WIB
Simaklah pesan Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum dalam kegiatan pengukuhan pengurus PKUB di Klaten, Jawa Tengah.
Simaklah pesan Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum dalam kegiatan pengukuhan pengurus PKUB di Klaten, Jawa Tengah. /Dok. PRMN

PR TASIKMALAYA - Pada Rabu, 16 November 2022, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Pengukuhan tersebut bertemakan "Sinergitas Pemerintah, Tokoh Agama, TNI Polri dalam Merawat Kerukunan dan menjaga Keutuhan NKRI", dan tentunya diharapkan menjadi pionir atau percontohan daerah lain di Indonesia.

Diketahui jika kegiatan Pengukuhan itu pun bertepatan dengan Hari Toleransi Internasional.

Selain itu, hal itu pun mendorong Pemerintah Kabupaten Klaten dan Forum Kerukunan Beragama (FKUB) yang harus mendapatkan penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama dan penghargaan lainnya.

Baca Juga: Muncul Isu Pemecatan Anggota KPK yang Gagal Tes Wawasan Kebangsaan, Hendri Satrio Usul BPIP Turut Diuji

"Kami juga berharap dan mendorong Pengukuhan yang diikuti 401 Desa/Kelurahan dan 5080 orang/peserta ini mendapatkan penghargaan karena ini satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia," ujarnya.

Dirinya menegaskan Ideologi Pancasila sangat penting dijaga dan tetap diimplementasikan, karena sejak reformasi TAP MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P.4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan, yang paling memprihatinkan UU Sisdiknas diganti dan menghilangkan Mata Ajar atau mata kuliah Pancasila.

"Alhamdulillah Puji Tuhan Tuhan memberkati dan juga Keagungan Tuhan, dengan upaya kita bersama maka lahirlah Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional yang mewajibkan mata ajar Pancasila dari mulai PAUD sampai perguruan tinggi dan diterapkan di seluruh Indonesia mulai dari pendidikan formal dan non formal," paparnya.

Tidak hanya itu menurutnya penguatan moderasi beragama sebagai ikhtiar dinamis Pancasila karena Pancasila sebaga lestart dinamis.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x