Sejarah Singkat Halal Bihalal di Indonesia, Tradisi Masyarakat Setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 H

- 2 Mei 2022, 17:22 WIB
Ilustrasi. Halal bihalal ternyata punya sejarah panjang sebagai sebuah tradisi saat Idul Fitri.
Ilustrasi. Halal bihalal ternyata punya sejarah panjang sebagai sebuah tradisi saat Idul Fitri. /

PR TASIKMALAYA – Selain peringatan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, masyarakat Indonesia juga sangat melekat dengan tradisi halal bihalal.

Seperti yang diketahui tradisi halal bihalal sudah menjadi budaya umat Islam di Indonesia untuk saling berkumpul selepas Idul Fitri.

Rupanya, tradisi halal bihalal sudah dilakukan sejak dahulu secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia.

Tradisi halal bihalal di Indonesia memiliki sejarah singkat dan makna yang mendalam.

Baca Juga: 5 Drama Korea Terbaru Mei 2022, Segera Tayang The Sound of Magic yang Dibintangi Ji Chang Wook

Makna dari budaya tradisi ini diantaranya mencari penyelesaian masalah atau keharmonisan hubungan dengan cara saling mengampuni kesalahan.

Selain itu, tradisi ini juga bentuk pembebasan kesalahan yang dibalas dengan cara saling memaafkan.

Di negara mayoritas Muslim, Halal Bihalal sebenarnya tidak terlalu dikenal. Sehingga, kegiatan ini merupakan tradisi yang sudah melekat oleh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan kisah yang ada, tradisi halal bihalal pertama kali digagas oleh Mangkunegara I.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Cerdas? Temukan Orang Paling Miskin pada Gambar Ini dalam 10 detik, 99 Persen Gagal Menjawab

Ia lahir pada 8 April 1725. Sosoknya sangat populer dan terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa.

Pada waktu itu, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit di balai istana secara serentak.

Acara ini diselenggarakan tepat setelah shalat Idul Fitri untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya mereka.

Dimana pertemuan itu diselenggarakan dengan melakukan sungkem sebagai lambang penghormatan dan permohonan maaf kepada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Ada 3 Villain yang Mungkin Dihadapi Doctor Strange di Multiverse of Madness

Selain itu, terdapat perbedaan kisah sejarah halal bihalal di Indonesia.

Menurut catatan sejarah, tradisi ini dicetuskan oleh K.H. Wahab Chasbullah, seorang ulama dan tokoh besar Nahdlatul Ulama.

Diketahui KH. Wahab telah melaksanakan kegiatan halal bihalal secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Acara ini bertujuan agar bisa merekatkan hubungan, mencairkan suasana, melepas berbagai konflik dan mewujudkan keharmonisan sosial sesama umat Islam.

Baca Juga: Trailer Terbaru Doctor Strange 2 Konfirmasi Karakter Baru, Ada Peggy Carter dan Captain Marvel

Seperti yang diketahui, pada tahun 1948 Indonesia menghadapi kekacauan dimana para tokoh politik saling bertengkar dan enggan duduk bersama dalam forum.

Tak hanya itu, peristiwa lain juga terjadi diantaranya masyarakat yang melakukan pemberontakan di berbagai daerah.

Kejadian ini membuat Ir Soekarno meminta bantuan kepada KH. Wahab Chasbullah untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Indonesia.

Pada saat itu, KH. Wahab menyarankan Ir Soekarno agar menggelar acara silaturahmi untuk mengumpulkan para elit politik dalam satu tempat.

Baca Juga: Tes IQ: Lihat Gambar, Apa yang akan Kamu Lakukan Pertama? Pilihanmu Cirikan Kecerdasan Berpikir

Tujuan dari acara ini yakni agar para tokoh bisa saling bermaaf-maafan mengingat perayaan Hari Raya Idul Fitri segera tiba.

Ir Soekarno merasa bahwa acara silaturahmi merupakan suatu hal yang biasa. Untuk menarik perhatian para elit politik, beliau ingin menggunakan istilah yang berbeda.

Menanggapi hal itu, KH. Wahab akhirnya membuat istilah baru yang bernama halal bihalal.

Hingga pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1948, Ir Soekarno mengundang para tokoh politik untuk menghadiri acara halal bihalal di Istana Negara.

Baca Juga: Tes IQ: Perhatikan Detail dan Tebak Siapa Agen FBI di Sini! Kalau Teliti Kamu Pasti Berhasil, Mau Coba?

Acara ini rutin diselenggarakan oleh instansi-instansi pemerintahan dan menjadi tradisi yang melekat di Indonesia.

Hingga saat ini, tradisi halal bihalal masih dilakukan guna mempererat tali silaturahmi antara umat Islam.

Mulai dari keluarga, rekan kerja, alumni sekolah, hingga perkumpulan komunitas atau organisasi tertentu akan menyelenggarakan kegiatan ini selepas Hari Raya Idul Fitri.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x