Rapat Soal Minyak Goreng dengan Mendag Gagal Lagi, Wakil Ketua DPR: Sudah Diambil Alih Presiden

- 17 Maret 2022, 13:20 WIB
Ilustrasi minyak goreng - Wakil Ketua DPR  RI menyampaikan mengenai persoalan minyak goreng yang dikabarkan telah diambil alih Presiden Jokowi.
Ilustrasi minyak goreng - Wakil Ketua DPR RI menyampaikan mengenai persoalan minyak goreng yang dikabarkan telah diambil alih Presiden Jokowi. /Pixabay/neufal54

PR TASIKMALAYA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut jika persoalan kelangkaan minyak goreng, kini telah diambil alih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

DPR diketahui telah mengundang Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sebanyak dua kali untuk meminta penjelasan soal kelangkaan minyak goreng.

Namun, Dasco mengatakan bahwa kelangkaan minyak goreng itu bersamaan dengan rapat paripurna, sehingga pertemuan yang dijadwalkan harus gagal lagi.

"Saya lihat persoalan minyak goreng sudah diambil alih presiden melalui rapat terbatas," ucapnya, pada Rabu, 16 Maret 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Tes Psikologi: Uji IQ Anda! Teliti Satu Perbedaan di Gambar Pasangan Ini

Dasco mengungkapkan, terdapat pernyataan dari Kapolri yang memberi jaminan dan perintah, pada Kapolda untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di daerah.

"Jadwal pemanggilan ketiga sedang dikonsolidasikan oleh kawan-kawan, sambil melihat perkembangan lapangan," lanjut Dasco.

Menurut Dasco, DPR akan mengawasi dalam beberapa hari ke depan, soal penanganan kelangkaan minyak goreng yang telah diambil alih Presiden Jokowi, dan yang di lapangan oleh Kapolri. 

Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, naiknya harga minyak goreng di Indonesia dipicu oleh perang Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Temukan 2 Gambar Wajah yang Ada, Jika Berhasil Maka Kamu Memiliki IQ yang Tinggi

"Karena konflik Rusia dan Ukraina, minyak sunflower yang diproduksi di kedua negara itu tidak bisa diekspor," kata Arsjad Rasjid pada Rabu, 16 Maret 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Menurut Arsjad Rasjid, perang Ukraina dan Rusia juga berdampak pada ekonomi global, hingga meningkatnya sejumlah harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng.

"Sehingga ada peralihan ke minyak sawit, yang membuat permintaan naik," lanjut Arsjad Rasjid.

Arsjad Rasjid mengungkapkan, di sisi lain hal tersebut menguntungkan ekspor Indonesia, dengan adanya kenaikan harga komoditas itu.

Baca Juga: Tes Psikologi : Lihat Wajah, Bulan, atau Orang di Atas Bukit? Ungkap Kepribadian dan Karakter Diri

"Karena permintaan sawit naik, harganya pun naik," ujar Arsjad Rasjid.

Menurutnya, dalam jangka panjang Indonesia harus waspada pada potensi naiknya biaya energi, yang bisa menyebabkan kenaikan harga gas dan batu bara.

"Dan masalah minyak goreng ini ternyata bukan menjadi masalah di Indonesia," lanjutnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah