Hoaks atau Fakta: Benarkah Virus Omicron di Jakarta Disebarkan dengan Pesawat?

- 21 Februari 2022, 18:32 WIB
Ilustrasi - Hoaks mengenai pemberitaan varian Covid-19 Omicron yang disebarkan dengan pesawat di langit Jakarta.
Ilustrasi - Hoaks mengenai pemberitaan varian Covid-19 Omicron yang disebarkan dengan pesawat di langit Jakarta. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR TASIKMALAYA - Sejak awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, pembicaraan mengenai Chemtrails dari pesawat seringkali dibicarakan di media sosial.

Chemtrails (chemical trails), adalah jejak kondensasi zat kimia yang disiramkan dari pesawat.

Zat kimia atau Chemtrails ini dengan sengaja disiramkan oleh pesawat sebagai tindakan jahat, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat.

Di bulan Februari 2022 ini, pembahasan mengenai Chemtrails dengan menggunakan pesawat itu kembali mencuat.

Baca Juga: Kimetsu no Yaiba: Menelisik Potensi Hashira dari Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke

Menurut isu terbaru, penyebaran virus Covid-19 dilakukan di langit Jakarta, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Dikatakan bahwa zat kimia yang disiramkan merupakan varian baru Covid-19 Omicron yang saat ini tengah merebak. 

Klaim ini diunggah oleh seorang warganet di Twitter dengan nama akun @irwank2k2 pada 14 Februari 2022.

Di bawah ini adalah narasi dari unggahan tersebut:

Baca Juga: Tes Psikologi: Tatap Mata Setiap Hewan, Lalu Dengarkan Ungkapan Jiwamu

"Chemtrail untuk meracuni kesehatan publik. Begitu pada sakit/berobat, tinggal dicap PCR sebagai Omicron, dan siklus Plandemit Wuhan FLU berputar lagi."

Pengunggah juga menyertakan sebuah foto tangkap layar dari sebuah postingan Instagram tentang bukti penampakan chemtrail berupa asap di langit malam hari. 

Lalu, apakah klaim yang menyebutkan bahwa Omicron di Jakarta disiramkan dengan chemtrail benar adanya?

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa isu chemtrails yang menyebarkan virus Omicron adalah informasi yang menyesatkan atau hoaks.

Baca Juga: Pakar Beberkan Kondisi Keluarga Kerajaan Setelah Ratu Elizabeth II Dinyatakan Positif Covid-19 

Hal ini diungkapkan oleh Urip Haryoko selaku pelaksana tugas Deputi Bidang Klimatologi.

Ia menerangkan bahwa narasi tentang chemtrails dan efek negatifnya terhadap masyarakat hingga saat ini masih belum terbukti.

Urip Haryoko juga menuturkan bahwa yang disebut sebagai chemtrails dalam postingan ini sebenarnya hanya berupa "condensation trails" (contrails).

Di samping Urip Haryoko, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Edison Kurniawan, juga memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Episode Baru Forecasting Love and Weather dan Twenty Five Twenty One Raih Rekor Rating Tertinggi

Sebagaimana yang telah diberitakan Kabar Tegal, ia menyetujui fenomena yang terjadi di langit Jakarta yang sempat menggegerkan warga itu hanyalah jejak kondensasi.

"Itu fenomena alam yang umum terjadi," kata Edison Kurniawan.

Contrails merupakan fenomena di udara yang ditimbulkan oleh emisi mesin jet pesawat terbang yang bertemu udara dengan temperatur yang sangat rendah.

Menurut hasil riset, pada ketinggian delapan ribu meter di atas permukaan laut, suhu udara dapat mencapai -40 sampai dengan -50 derajat.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Sampaikan Pesan Khusus Tulus Penuh Kebijaksanaan Setelah Didiagnosis Terpapar Covid-19

Kondensasi (pengembunan) merupakan perubahan bentuk dari gas ke cair, saat gas mengalami proses pendinginan hingga berubah menjadi cairan.

Selain itu, ada juga penjelasan dari penelitian seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, J. Marvin Herndon dan timnya.

Penelitian yang ditulis oleh J. Marvin Herndon itu berjudul "Chemtrails are Not Contrails: Radiometric Evidence".

Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang mengonfirmasi adanya chemtrails dan dampak buruk yang bisa diakibatkannya.

Baca Juga: Indra Kenz Mangkir dari Pemeriksaan Kasus Binomo, Para Korban Geruduk Mabes Polri karena Ini

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa klaim virus Covid-19 Omicron yang disebarkan melalui pesawat adalah disinformasi atau hoaks.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA Kabar Tegal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah