PR TASIKMALAYA - Mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti peminjaman dana yang dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol kepada Bank DKI sebesar Rp1,2 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mengaku sanggup untuk menyelesaikan segala permasalahan Ancol dengan cara yang mudah.
Bahkan, Ferdinand Hutahaean mengaku bisa membereskan persoalan Ancol tanpa harus meninggalkan utang.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui akun Twitter @ferdinandhaean2, Ferdinand Hutahaean menganggap enteng permasalahan Ancol, pada 2 Januari 2022.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Apel, Kupu-kupu atau Pisau? Ungkap Kelemahan Pikiran Bawah Sadar Kamu
Dengan lantang Ferdinand Hutahaean menyuarakan bahwa dirinya mampu menyelesaikan permasalahan Ancol hingga ke akar-akarnya dengan sangat cepat.
Ferdinand Hutahaean juga meminta agar permasalahan Ancol diserahkan kepadanya, maka masalah selesai tanpa meninggalkan hutang yang menggunung.
"Saya bisa selesaikan masalah Ancol ini tanpa utang," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Mudah sekali. Serahkan sama saya, saya selesaikan dengan cepat," lanjutnya.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Disebut Berpotensi Tenggelamkan Nama Besar BJ Habibie: Saya Bukan...
Ferdinand Hutahaean lantas menyebutkan bahwa permasalah utama yang terjadi pada Ancol, terletak pada jajaran atas kepengurusannya.
Dan hal tersebut yang harus terlebih dahulu dihilangkan, agar rencana bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga seolah menyinggung jajaran atas kepengurusan Ancol untuk diganti dengan orang yang memang ahli dibidangnya.
"Langkah pertama, pecat dulu BOD dan Komisarisnya semua. Pasang orang-orang punya otak dan mampu," tegas Ferdinand Hutahaean.
"Setelah itu kita bahas teknis penyelamatan tanpa utang," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Diketahui sebelumnya bahwa PT Pembangunan Jaya Ancol meminjam dana dari Bank DKI, sebesar Rp1,2 triliun.
Dana tersebut menurut Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali akan digunakan untuk menutupi kerugian dampak dari pandemi yang berkepanjangan.
Teuku Sahir juga menyebutkan bahwa selama pandemi hewan selalu diberi makan, dan biaya operasional hingga maintenance terus dibayarkan.
Tidak hanya itu, selama pandemi para karyawan masih tetap mendapatkan gaji.
Hal tersebut yang mendorong PT Pembangunan Jaya Ancol meminjam dana dari Bank DKI, untuk menutupi kerugian selama pandemi dan juga modal untuk beberapa tahun ke depan.***